TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang tewas dan 52 orang ditangkap setelah pendukung Donald Trump menyerbu dan memicu kerusuhan US Capitol pada Rabu, untuk menghentikan Kongres mengesahkan kemenangan pemilihan Presiden terpilih Joe Biden, kata kepala polisi Washington DC.
Dalam konferensi pers larut malam, Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Robert J. Contee mengatakan 47 dari 52 penangkapan hingga saat ini terkait dengan pelanggaran jam malam yang diberlakukan Wali Kota Muriel Bowser saat kerusuhan, dikutip dari Reuters, 7 Januari 2021.
Beberapa orang lainnya ditangkap dengan tuduhan terkait membawa senjata api tanpa izin atau terlarang.
Contee mengatakan dua bom pipa ditemukan dari markas besar komite nasional Republik dan Demokrat, serta pendingin dari kendaraan di halaman US Capitol yang berisi bom molotov.
Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR Nancy Pelosi melanjutkan memimpin Sesi Bersama Kongres untuk mengesahkan hasil Electoral College 2020, setelah pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol pada hari sebelumnya, di Capitol Hill di Washington, AS 7 Januari 2021.[Erin Schaff / Pool melalui REUTERS]
Contee menolak untuk mengidentifikasi perempuan yang ditembak dan dibunuh oleh petugas Kepolisian Capitol, dengan mengatakan pemberitahuan dari keluarga terdekat masih menunggu.
Namun, SF Gate melaporkan korban tewas bernama Ashli Babbitt, pendukung Donald Trump dan veteran angkatan udara AS yang telah bertugas 14 tahun. Dia dilaporkan ditembak di bagian dada oleh polisi US Capitol saat naik ke gedung US Capitol melalui jendela pecah.
Contee mengatakan tiga orang lainnya juga meninggal pada Rabu karena keadaan darurat medis, dan 14 petugas polisi terluka, dua di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
Tidak jelas apakah badan polisi federal atau lokal lainnya, termasuk Kepolisian Capitol, telah melakukan penangkapan tambahan.
Bowser, wali kota Washington DC, mengatakan polisi bermaksud untuk meminta bantuan publik dalam mengidentifikasi perusuh, banyak di antaranya berpose untuk foto di dalam Capitol dan dapat dilihat dalam video viral di media sosial tanpa masker wajah.
"Kami akan mengawasi," katanya. "Beberapa dari mereka, kami pikir....harus bertanggung jawab atas kerusuhan itu."
Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Pada Rabu malam, FBI juga meminta publik untuk mengirimkan bukti seperti gambar, video, dan informasi lain untuk membantu agen mengidentifikasi provokator.
Bowser juga memperpanjang deklarasi darurat publik selama 15 hari, tindakan yang menurutnya akan memungkinkannya membatasi pergerakan orang di sekitar kota jika perlu.
Pendukung Donald Trump menyerbu bangunan Amerika yang paling ikonik, US Capitol, setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk melawan penghitungan seremonial suara elektorat yang akan mengkonfirmasi kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Pada Rabu jam 1 siang waktu Washington, ratusan pengunjuk rasa pro-Trump menerobos penghalang yang dipasang di sepanjang perimeter Capitol, di mana mereka bertengkar dengan petugas dengan perlengkapan anti huru-hara, beberapa menyebut petugas itu "pengkhianat", CNN melaporkan.
Sekitar 90 menit kemudian, polisi mengatakan para demonstran masuk ke dalam gedung dan pintu ke DPR dan Senat yang dikunci. Tak lama kemudian, ruang DPR dievakuasi polisi. Wakil Presiden Mike Pence juga dievakuasi dari ruangan itu, tempat dia akan menjalankan perannya dalam penghitungan suara elektorat.
Insiden bersenjata terjadi di pintu depan DPR sekitar pukul 3 sore ketika petugas polisi menodongkan senjata ke seseorang yang mencoba menerobos. Seorang pendukung Donald Trump juga terlihat berdiri di panggung Senat pada sore hari.
Beberapa jam kemudian, kedua majelis Kongres melanjutkan agenda untuk memastikan kemenangan Joe Biden, dengan debat yang berlangsung hingga dini hari Kamis.
REUTERS | SF GATE | CNN
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-usa-election-arrests/four-deaths-52-arrests-made-after-trump-supporters-storm-u-s-capitol-idUSKBN29C0GG?il=0
https://edition.cnn.com/2021/01/06/politics/us-capitol-lockdown/index.html
https://www.sfgate.com/politics/article/Woman-shot-Capitol-indentified-Ashli-Babbit-Trump-15851664.php