TEMPO.CO, Jakarta - Buruknya pandemi COVID-19 di Amerika membuat berbagai rumah sakit dan petugas medis kelimpungan. Jumlah mereka timpang dengan jumlah pasien COVID-19 yang harus diselamatkan. Los Angeles menerapkan cara ekstrim di mana ambulans akan lebih difokuskan untuk mengangkut mereka yang potensial bertahan hidup.
Tujuan dari kebijakan itu adalah untuk memastikan tenaga dan fasilitas medis yang ada difokuskan ke pasien yang masih mungkin diselamatkan. Sebagai contoh, jika seseorang menderita serangan jantung dan tidak bisa diselamatkan di lapangan, maka kemungkinan tidak akan tertangani di rumah sakit juga akibat situasi yang kacau.
"Kebijakan itu dikeluarkan oleh Layanan Gawat Darurat Los Angeles dan spesifik untuk mereka yang menderita serangan jantung dan tidak bisa diselamatkan di lapangan," ujar Jeffrey Smith, CEO dari Cedars-Sinai Medical Center, dikutip dari CNN, Rabu, 6 Januari 2021.
Hilda Solis, Supervisor Medis Los Angeles, menyatakan hal senada. Ia berkata, Los Angeles dalam situasi bencana dan kesulitan untuk menangani banyaknya pasien COVID-19.
Solis mengakui bahwa berbagai rumah sakit darurat sudah dibuat untuk menjawab kebutuhan di lapangan. Namun, kata ia, jumlah petugas medis tetap timpang dengan situasi lapangan sehingga banyak di antara mereka yang kelelahan secara fisik maupun psikis.
"Banyak rumah sakit mendeklarasikan situasi bencana dan kami sampai harus mengalihfungsikan gereja dan gym sebagai rumah sakit...Ini bencana kemanusiaan," ujarnya.
Dikutip dari CNN, kebijakan ini sudah diberitahukan ke berbagai rumah sakit sejak pekan lalu. Dalam panduannya dikatakan bahwa jika rumah sakit menerima panggilan untuk menyelamatkan pasien yang menderita serangan jantung, maka diutamakan pertolongan di lapangan terlebih dahulu.
Jika dalam 20 menit pertolongan pasien berhasil menunjukkan reaksi, baik bernafas maupun detak jantung, maka pasien terkait boleh dibawa ke rumah sakit. Namun, jika tidak, maka pasien akan dinyatakan tewas dan tidak dibawa ke rumah sakit.
Di banyak rumah sakit sendiri, tidak banyak tempat untuk bisa menampung pasien. Di Cedars-Sinai, misalnya, beberapa pasien harus menanti di dalam ambulans sampai mendapat kepastian tempat perawatan. Hal itu belum menghitung suplai oksigen bantuan yang mulai menipis sehingga penggunaannya kemungkinan juga akan diseleksi.
Per berita ini ditulis, ada 7900 pasien COVID-19 di Los Angeles yang harus dirawat di rumah sakit. Sebanyak 21 persen di antaranya harus dirawat di ruang intensif. Adapun secara general, Amerika mencatatkan 21,5 juta kasus dan 360 ribu kematian akibat COVID-19
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2021/01/05/us/los-angeles-county-california-human-disaster-covid/index.html