TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Teluk Arab dan Qatar akhirnya mencapai rekonsiliasi usai berkonflik selama tiga tahun. Kedua sepakat untuk kembali membuka perbatasan dan hubungan diplomatik dalam pertemuan Dewan Kooperasi Teluk yang digelar kemarin di Al Ula, Arab Saudi. Menanggapi hal itu, Iran mengucapkan selamat terhadap Qatar.
"Selamat kepada Qatar karena berhasil bertahan dari tekanan dan upaya pemerasan," ujar Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 6 Januari 2021.
Javad Zarif tidak hanya mengomentari hasil kesepakatan. Ia juga mengomentari pernyataan Pangeran Mohammad bin Salman dari Arab Saudi soal Iran. Zarif berharap negara-negara Teluk Arab berhenti menyudutkan dan menuduh Iran sebagai sarang terorisme seperti yang mereka lakukan terhadap Qatar dulu.
Sebagai catatan, usai pertemuan Dewan Kooperasi Teluk digelar, Pangeran Salman menyebut rekonsiliasi antara negara Teluk Arab dan Qatar merupakan aset penting untuk menjaga stabilitas Timur Tengah. Tantangan dalam menjaga stabilitas itu, klaim ia, kebanyakan berasal dari Iran lewat program nuklir, misil balistik, serta terorismenya.
"Untuk tetangga-tetangga kami di Arab, Iran bukanlah musuh ataupun ancaman. Jangan mengkambinghitamkan kami lagi - terutama dengan penyokongmu (Presiden Amerika Donald Trump) akan berakhir kepemimpinannya," ujar Javad Zarif menanggapi pernyataan Pangeran Salman.
Diberitakan sebelumnya, konflik antara negara-negara Teluk Arab dan Qatar bermula pada 2017 lalu. Mereka terdiri atas Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir. Mereka memutus tali diplomasi dengan Qatar karena menganggap negara tersebut menyokong aktivitas terorisme. Salah satu wujudnya, negara Teluk Arab menutup perbatasan dengan Qatar, baik di udara, laut, maupun darat, untuk mengisolirnya.
Selama bertahun-tahun, Qatar membantah tuduhan tersebut. Mereka menganggapnya sebagai upaya untuk menjatuhkan kedaulatan Qatar. Namun, sejak 2020, negosiasi antara Qatar dan negara-negara Teluk Arab dimulai untuk mencapai rekonsiliasi. Puncaknya, pada Desember lalu, kedua kubu menyatakan bahwa rekonsiliasi sudah mulai tampak dan akhirnya tercapai Januari ini.
ISTMAN MP | REUTERS