TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bertahun-tahun berkonflik, negara-negara Teluk Arab akhirnya membuka perbatasan mereka dengan Qatar. Hal itu dilakukan kedua belah pihak menjelang pertemuan Dewan Kooperasi Teluk yang digelar hari ini di Al Ula, Arab Saudi untuk membahas kesepakatan damai bersama.
"Berdasarkan rekomendasi dari Yang Mulia Sheikh Nawaf al Ahmad al Sabah, Emir Kuwait, telah disepakati untuk membuka perbatasan udara dan maritim per hari ini antara Arab Saudi dan Qatar," ujar Menteri Luar Negeri Kuwait, Ahmad Nasser Mohammed al Sabah, Selasa, 5 Januari 2021.
Pertemuan Dewan Kooperasi Teluk di Al Ula disampaikan Arab Saudi sebagai upaya untuk menciptakan "Kesatuan dan Kohesi" di antara negara-negara Teluk Arab dan Qatar. Menurut mereka, hal itu akan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di Timur Tengah demi menciptakan stabilitas regional.
Akan hadir dalam pertemuan di Al Ula adalah representatif dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, serta Uni Emirat Arab. Dikutip dari kantor berita Reuters, para delegasi telah hadir di Al Ula. Bahkan, Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman telah menyambut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani di bandara Al Ula dan memeluknya.
Untuk Emir Qatar, kedatanganya di Arab Saudi tersebut adalah yang pertama baginya dalam tiga tahun terakhir. Sebagaimana diketahui, sejak 2017, negara Teluk Arab memutus hubungan diplomatik, perdagangan, dan pariwisata dengan Qatar. Meeka menyakini Doha mendukung terorisme.
Qatar berkali-kali membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai upaya untuk mengganggu kedaulatannya. Pertemuan pada hari ini akan menjadi upaya untuk menyelesaikan ketegangan yang bermula dari tuduhan itu. Adapun sejak Desember lalu, Arab Saudi dan Qatar sudah menyakini bahwa kesepakatan bisa dicapai jika ada niat.
"Kami telah mencapai progres signifikan berkat bantuan dari Kuwait dan juga dukungan dari Presiden Amerika Donald Trump yang berupaya mengumpulkan semua pihak," ujar Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud tahun lalu.
Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner diwawancarai oleh Reuters di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, AS, 20 Juni 2019. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Perwakilan Amerika juga akan hadir pertemuan Dewan Kooperasi Teluk hari ini. Seperti biasa, Jared Kushner yang akan mewakili Amerika. Jared Kushner terlibat aktif dalam misi diplomatik Amerika di Timur Tengah untuk memastikan 'Rencana Damai' Presiden Amerika Donald Trump terwujud. Ia dilaporkan akan membantu proses negosiasi dalam pertemuan di Al Ula.
Jika damai berhasil dicapai antara negara-negara Teluk Arab dengan Qatar, hal itu akan menjadi kemenangan juga untuk Amerika. Rencana Damai Amerika di Timur Tengah pada dasarnya adalah upaya Amerika untuk memperkuat dukungan dalam menghadapi ancaman Iran. Iran, sejauh ini, diposisikan Amerika sebagai musuh bersama di Timur Tengah.
"Kami berekspektasi semua pihak akan bergabung dalam rencana damai ini," ujar pernyataan pers Pemerintah Amerika, dikutip dari kantor berita Reuters. Sejauh ini, menjelang pertemuan, baru Arab Saudi saja yang dengan tegas mengatakan akan mengangkat semua embargo ke Qatar.
Sejumlah analis melihat upaya damai Arab Saudi dengan Qatar juga merupakan upaya mereka untuk menjaga citra di depan Presiden Amerika Terpilih Joe Biden. Arab Saudi ingin menunjukkan bahwa mereka siap berdialog dengan Biden yang selama ini memasang posisi tegas terhadap mereka karena kasus-kasus HAM seperti pembunuhan Jamal Khashoggi dan perang Yaman.
"Meski ada upaya untuk menyatukan segala negara Teluk, patut dicatat bahwa langkah ini lebih dipengaruhi upaya mereka untuk meredam tekanan dari administrasi Joe Biden dibanding resolusi damai," ujar anggota Dewan Atlantik, Emadeddin Badi.
ISTMAN MP | REUTERS | CNN
https://edition.cnn.com/2021/01/04/world/qatar-and-saudi-arabia-reopen-airspace-intl/index.html