Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta Hukum Pidana yang Berpotensi Menjerat Donald Trump karena Skandal Georgia

image-gnews
Presiden AS Donald Trump meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal saat ia menghadiri perayaan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, Rabu, 11 November 2020. Ini merupakan penampilan perdana Trump di muka umum setelah dinyatakan kalah dari Joe Biden dalam Pemilihan Pilpres AS. REUTERS/Carlos Barria
Presiden AS Donald Trump meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal saat ia menghadiri perayaan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, Rabu, 11 November 2020. Ini merupakan penampilan perdana Trump di muka umum setelah dinyatakan kalah dari Joe Biden dalam Pemilihan Pilpres AS. REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump dinilai telah melanggar undang-undang federal AS dan undang-undang negara bagian Georgia yang melarang perusakan pemilu AS, menurut para ahli hukum.

Donald Trump dilaporkan telah menekan pejabat tinggi pemilu negara bagian Georgia, untuk "menemukan" cukup suara guna membatalkan kekalahannya dari Presiden terpilih Joe Biden di negara bagian itu.

Para ahli juga menguraikan kemungkinan pembelaan hukum untuk Trump dan meramalkan bahwa penuntutan terhadapnya tidak mungkin terjadi.

Skandal ini terungkap dari rekaman percakapan telepon hari Sabtu antara Trump dengan Sekretaris Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, yang juga seorang Republikan.

"Yang ingin saya lakukan adalah ini: Saya hanya ingin mendapatkan 11.780 suara, satu lebih banyak dari yang kami miliki," kata Trump kepada Raffensperger selama panggilan telepon. Transkrip telepon pertama kali dirilis oleh Washington Post pada hari Minggu.

Gedung Putih menolak mengomentari isi percapakan tersebut.

Berikut potensi pelanggaran hukum yang dilakukan Trump dan pembelaannya, dikutip dari laporan Reuters, 5 Januari 2021, berdasarkan wawancara dengan lima pakar hukum pemilu dan pidana.

Hukum mana yang mungkin telah dilanggar?

Negara bagian Georgia memiliki undang-undang negara bagian yang melarang "permintaan kriminal untuk melakukan penipuan pemilu". Undang-undang tersebut melarang seseorang untuk dengan sengaja meminta, mendesak, memerintahkan, atau mencoba membuat orang lain terlibat dalam penipuan pemilu.

Undang-undang federal yang terpisah melarang upaya untuk "mencabut atau menipu" orang-orang dari "proses pemilihan yang dilaksanakan secara adil dan tidak memihak".

Pakar hukum mengatakan Trump mungkin telah melanggar salah satu atau kedua undang-undang ini.

"Panggilan telepon itu adalah pelanggaran pidana federal yang mencolok," kata Jessica Levinson, seorang profesor di Loyola Law School di California.

Levinson mengatakan, tampaknya Trump menggunakan ancaman untuk mendorong Raffensperger mengubah penghitungan suara yang sah.

Raffensperger pada hari Senin mengatakan kepada program "Good Morning America" ABC bahwa penyelidikan kriminal atas tindakan Trump dapat diluncurkan di negara bagian oleh jaksa wilayah Atlanta, yang dipimpin Jaksa Wilayah Fulton County, Fani Willis.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Willis mengatakan dia menemukan seruan Trump "mengganggu" dan berjanji untuk "menegakkan hukum tanpa rasa takut" jika masalah itu akan secara resmi dirujuk ke kantornya untuk penyelidikan.

Sekretaris Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, berbicara dalam konferensi pers tentang hasil pemilu AS di Atlanta, Georgia, AS, 2 Desember 2020. [REUTERS / Elijah Nouvelage]

Pertanyaan kuncinya adalah apakah Trump benar-benar meminta agar Raffensperger memalsukan suara atau hanya menawarkan pendapatnya tentang hasil pemilu 3 November, kata profesor hukum Universitas Negeri Georgia Anthony Michael Kreis.

Dalam kemungkinan penuntutan, Trump kemungkinan akan membantah dengan mengatakan bahwa dia hanya menawarkan pandangannya tentang pemilu dan tidak mengajukan permintaan, kata Kreis.

"Kami memenangkan pemilihan dan tidak adil untuk mengambilnya dari kami seperti ini, dan itu akan menjadi sangat mahal dalam banyak hal. Saya pikir Anda harus mengatakan bahwa Anda akan memeriksanya kembali," kata Trump mengatakan kepada Raffensperger dalam transkrip percakapan.

Presiden Trump juga menyarankan agar Raffensperger dapat menghadapi konsekuensi jika dia tidak menyatakan secara terbuka bahwa ada ribuan surat suara yang robek, ketika Trump selalu menuduh ada kecurangan pemilu tanpa menawarkan bukti.

"Itu pelanggaran pidana," kata Trump. "Dan kamu tidak bisa membiarkan itu terjadi."

Para ahli hukum mengatakan jaksa penuntut dapat berargumen bahwa kekuatan Trump sebagai presiden yang menjabat, dikombinasikan dengan ancaman penuntutan yang tidak jelas, sama dengan dia membuat permintaan yang tidak sah kepada Raffensperger berdasarkan undang-undang Georgia.

Kreis mengatakan bukti yang memberatkan Trump adalah permintaannya agar Raffensperger "menemukan" sejumlah suara tertentu, agar cukup untuk memberikan keunggulan dari Biden di Georgia. Ini menunjukkan Trump mencoba mengubah hasil pemilu dan mengancam Raffensperger jika dia tidak membantu, kata Kreis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dia mengerahkan kekuatannya untuk mengecam sekretaris negara bagian untuk mendapatkan suara yang tidak diberikan," kata Kreis.

Joe Biden mengalahkan Trump di negara bagian penting yang menjadi medan pertempuran pemilihan termasuk Georgia, yang sebelumnya dimenangkan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2016.

"Adalah ilegal menurut hukum federal dan undang-undang Georgia untuk memasakan tuduhan kecurangan pemilu, dan sulit untuk menafsirkan seruan mengancam presiden yang menuntut pejabat pemilu 'menemukan' suara untuknya," kata profesor Fakultas Hukum Universitas Duke, Lisa Kern Griffin, mantan jaksa federal.

"Menjangkau melalui panggilan saluran belakang ke sekretaris negara bagian untuk mencoba mengubah penghitungan suara di luar saluran resmi, terutama setelah pengadilan menolak gugatan hukum pasca-pemilihan, menimbulkan pertanyaan serius di bawah hukum federal dan negara bagian," kata Michael Morley, seorang profesor hukum pemilu Universitas Negeri Florida.

Sementara dua anggota DPR AS dari Demokrat, Ted Lieu dan Kathleen Rice, menulis kepada Direktur FBI Chris Wray pada hari Senin, meminta badan tersebut untuk segera membuka penyelidikan kriminal terhadap Presiden Trump, CNN melaporkan.

Mereka mengatakn dasar penyelidikan itu merujuk hukum pidana federal yang melarang penipuan pemilu atau menolak untuk menghitung suara yang sah, dan hukum negara bagian Georgia yang menguraikan tindak pidana di negara bagian ketika seseorang mendorong orang lain untuk melakukan penipuan pemilu.

Menurut undang-undang Georgia, kejahatan itu dapat dihukum penjara tidak kurang dari satu atau lebih dari tiga tahun.

FBI mengkonfirmasi telah menerima permintaan dari anggota parlemen dan tidak berkomentar lebih lanjut.

Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump naik Air Force One di Pangkalan Militer Gabungan Andrews di Maryland, AS, 23 Desember 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

Apa pembelaan yang bisa diajukan Trump?

Hukum pidana umumnya mensyaratkan motif atau niat yang disengaja untuk melakukan kejahatan. Jika Trump dituntut, dia kemungkinan akan membantah bahwa dia benar-benar yakin pemilu itu curang terhadapnya, kata Justin Levitt, seorang profesor hukum pemilu di Sekolah Hukum Loyola.

"Satu-satunya cara di mana presiden tidak melakukan kejahatan di bawah hukum Georgia dan federal adalah jika dia dengan tulus yakin ada 11.780 suara sah Trump yang belum dihitung, meskipun ada tiga penghitungan ulang yang berbeda," kata Levitt.

Ini akan memungkinkan dia untuk berargumen bahwa dia tidak "dengan sengaja dan sengaja" mencoba untuk mengganggu pemilihan dan tidak memiliki maksud yang diminta undang-undang pidana, kata Kreis.

Seberapa besar kemungkinan Trump dituntut?

Para ahli hukum menyatakan keraguan bahwa tuntutan federal akan diajukan terhadap Trump, mencatat bahwa Joe Biden telah mengatakan bahwa persidangan pidana Trump tidak akan menjadi kepentingan nasional dan selanjutnya dapat memecah belah negara yang terpolarisasi. Biden belum komentar sejak transkrip percakapan Trump dipublikasikan.

Bob Bauer, penasihat senior Joe Biden, mengatakan panggilan tersebut adalah serangan Donald Trump terhadap demokrasi Amerika. Namun Bauer tidak menyebutkan apakah ada kemungkinan penuntutan.

Joe Biden akan menjabat pada 20 Januari, yang berarti setiap keputusan tentang penuntutan federal akan dibuat oleh pemerintahan yang akan datang setelah Trump meninggalkan jabatannya.

Bisakah Trump menghindari gugatan hukum dengan mengampuni dirinya sendiri?

Pada 2018 Trump mengatakan dia memiliki "hak mutlak" untuk mengampuni dirinya sendiri sebagai bagian dari kekuasaan grasi eksekutif presiden. Pakar hukum mengatakan tidak jelas apakah seorang presiden secara hukum dapat mengeluarkan pengampunan diri. Belum ada presiden yang pernah diadili sehingga pengadilan belum mempertimbangkan secara langsung soal itu.

Pengampunan presiden hanya berlaku untuk kejahatan federal, yang berarti Trump masih akan menghadapi potensi pertanggungjawaban berdasarkan hukum Georgia.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-usa-election-trump-legal-explainer/explainer-did-trump-break-the-law-by-pressuring-a-georgia-election-official-to-find-votes-idUSKBN2992C9

https://edition.cnn.com/2021/01/04/politics/trump-call-legal-jeopardy/index.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

3 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

5 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

14 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

21 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

21 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

23 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

25 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

26 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.