TEMPO.CO, Jakarta - Thailand pada Senin, 4 Januari 2021, membatalkan aturan yang melarang makan di tempat bagi restoran-restoran yang ada di penjuru Ibu Kota Bangkok selama tujuh hari. Pembatalan dilakukan sehari setelah aturan diberlakukan atau sebelum aturan itu memberikan dampak.
Perdana Menteri
Thailand Prayuth Chan-o-cha membatalkan larangan makan di restoran setelah melakukan rapat dengan Pusat Penanganan Civid-19 pada Senin, 4 Januari 2021. Dengan pembatalan itu, maka makan di restoran hanya diperbolehkan sampai pukul 9 malam, lewat dari jam itu restoran hanya boleh melayani pesanan makanan untuk dibawa pulang.
Ilustrasi restoran. ANTARA Prayuth mengatakan pihaknya sudah mendengarkan saran dan masukan dari asosiasi restoran di Bangkok terkait larangan melayani makan di tempat bagi restoran-restoran di wilayah ibu kota selama sepekan.
"Saya telah membatalkan perintah (larangan restoran melayani makan di tempat). Konsumen boleh makan di restoran sampai pukul 9 malam. Namun, restoran harus menyusun meja konsumen dengan protokol kesehatan jaga jarak. Jika mereka melanggar, maka restoran akan ditutup sementara," kata Prayuth.
Lewat aturan baru itu, restoran juga belum boleh menjual minuman beralkohol.
Masyarakat
Thailand yang berencana menggelar hajatan atau acara pertemuan, harus mendapat izin dari otoritas, termasuk otoritas kesehatan. Aturan tersebut berlaku sampai 31 Januari 2021.
Sumber : https://www.asiaone.com/asia/thai-pm-prayut-cancels-ban-bangkok-restaurant-dining