TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mendesak masyarakat untuk tidak keluar rumah untuk membantu negara menghentikan penyebaran virus corona dan menghindari pengetatan lockdown. Peringatan itu disampaikan setelah otoritas kesehatan mengkonfirmasi ada 745 kasus baru positif Covid-19 di Negara Gajah Putih tersebut.
Thailand telah mengumumkan ada 28 provinsi, termasuk Ibu Kota Bangkok, sebagai zona merah. Prayuth meminta kepada masyarakat Thailand agar bekerja dari rumah dan menghindari acara kumpul-kumpul atau bepergian keluar dari provinsi tempat tinggal mereka mengingat infeksi virus corona meningkat, yang terdeteksi pertama kali pada akhir bulan lalu di sebuah pasar ikan dekat Ibu Kota Bangkok.
Menurut Prayuth, pihaknya sangat mempertimbangkan potensi kerusakan ekonomi jika aturan pencegahan penyebaran virus corona diperketat.
“Kami tidak ingin melakukan lockdown pada keseluruhan negara karena kami tahu apa masalahnya. Untuk itu, bisakah Anda (masyarakat) tidak keluar rumah? Ini semua terserah pada masyarakat, jika tak mau tertular maka sebaiknya tetap berada di rumah selama 14 – 15 hari ke depan,” kata Prayuth.
Pada Senin, 4 Januari 2020, juga dikonfirmasi ada satu pasien Covid-19 yang meninggal. Dengan begitu, total ada 65 orang meninggal karena virus corona di Thailand. Sedangkan akumulasi jumlah kasus positif Covid-19 di negara itu 8.439 kasus atau salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara.
Sebagian besar kasus-kasus baru positif Covid-19 terkait dengan kluster pekerja migran, yang bermula di Samut Sakhon, yakni sebuah provinsi di barat daya Ibu Kota Bangkok. Kasus di sana, lantas mengarah pada infeksi virus corona yang lebih luas hingga ke beberapa provinsi di Thailand.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-thailand/thailand-reports-745-new-coronavirus-cases-one-new-death-idUSKBN2990ES?il=0