TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India mulai menggelar latihan vaksinasi massal tepat sehari usai mengesahkan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Hal itu untuk memastikan warga India siap dan tahu bagaimana prosedur vaksinasi akan berjalan nantinya.
"Latihan ini akan membangun kesiapan para tenaga medis sehingga vaksinasi COVID-19 nanti bisa berjalan tanpa gangguan. Selain itu, juga untuk mengusir rumor yang tidak-tidak," ujar Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Sabtu, 2 Januari 2021.
Latihan vaksinasi tersebut melibatkan kurang lebih 25 petugas medis. Masing-masing petugas menerima vaksin bohongan yang kemudian digunakan untuk latihan di berbagai titik yang telah disiapkan.
Jika latihan berjalan lancar, hal itu akan menjadi acuan untuk vaksinasi sesungguhnya. Sejauh ini, Kementerian Kesehatan India menargetkan vaksinasi COVID-19 digelar pekan depan.
Diberitakan sebelumnya, India baru saja mengesahkan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca dan Universitas Oxford. Vaksin yang memiliki efektivitas 90 persen dan dikembangkan dari virus simpanse itu menjadi vaksin pertama di India yang disahkan untuk penggunaan darurat.
India sendiri sudah mengamankan belasan juta dosis vaksin dari AstraZeneca. Selain itu, 96 ribu petugas medis sudah dipersiapkan untuk keseluruhan proses vaksinasi COVID-19 mulai dari distribusi hingga penyuntikan nantinya.
Selain vaksin COVID-19 dari AstraZeneca, pemerintah India mengklaim masih ada tiga vaksin lagi yang pengesahannya akan menyusul. Walau begitu, mereka belum bisa memberikan estimasi kapan ketiganya akan disahkan.
Per berita ini ditulis, India merupakan negara kedua di dunia yang paling terdampak oleh COVID-19. India mencatatkan 10,3 juta kasus dan 149 ribu kematian. Dalam 24 jam terakhir, jumlah kasus di sana bertambah sebanyak 2.379 orang.
ISTMAN MP | AL JAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2021/1/2/india-holds-vaccine-drills-before-mass-inoculation-drive