TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina akhirnya merespon tawaran negosiasi damai yang diajukan oleh Taiwan sebagai ucapan selamat Tahun Baru 2021. Oleh mereka, tawaran itu dianggap trik murahan karena menyakini Taiwan akan selalu berkonfrontasi dengan Cina.
"Realita bahwa Taiwan adalah bagian dari Cina tak bisa diubah. Keengganan Taiwan menerima kenyataan tersebut adalah sumber dari ketegangan selama ini," ujar pernyataan pers Kantor Urusan Taiwan Pemerintah Cina, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 2 Januari 2021.
Diberitakan sebelumnya, Taiwan mengajak Cina berdamai via ucapan Selamat Tahun Baru 2021-nya kemarin. Menurut Taiwan, ketegangan kedua negara bisa diselesaikan tahun ini apabila Cina berniat menuntaskannya tanpa cara yang konfrontatif. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pun optimistis situasi itu bisa dicapai.
Sebagaimana diketahui, Taiwan dan Cina masih berada dalam hubungan yang tidak baik hingga sekarang. Hal itu dipicu sengketa kedaulatan di mana Taiwan mengklaim sebagai negara mandiri sementara Cina menganggapnya sebagai bagian mereka. Di mata Cina, Taiwan layaknya Hong Kong dan Macau yang walaupun tidak berada di daratan yang sama, tetapi tetap bagian dari Cina.
Hubungan kedua negara memburuk seiring dengan makin dekatnya Taiwan dengan Amerika. Amerika beberapa kali mengirimkan diplomatnya ke Taiwan untuk menyusun kerjasama. Cina tidak menyukai hal tersebut dan meresponnya dengan beberapa kali mengirimkan armada militernya ke kawasan Taiwan. Pada satu kesempatan, Taiwan sampai harus menerjunkan pasukan jet tempurnya untuk mengusir armada Cina.
Pemerintah Cina melanjutkan, mereka tidak melihat jalan keluar dari konflk tersebut selain Taiwan mengaku sebagai bagian dari mereka. Oleh karenanya, kata mereka, Taiwan sebaiknya segera berhenti menawarkan dialog damai.
"Kami meminta Taiwan untuk segera menghentikan trik murahan untuk menipu masyarakat itu," ujar Kantor Urusan Taiwan Pemerintah Cina menegaskan.
ISTMAN MP | REUTERS