TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Tokyo Yuriko Koike memperingatkan kasus virus corona di Tokyo bisa memburuk dan berubah menjadi sebuah ledakan wabah Covid-19 dalam beberapa hari ke depan menyusul masuknya periode libur tahun baru.
Pada Rabu, 30 Desember 2020, ada 944 kasus baru positif Covid-19 atau sedikit di bawah catatan tertinggi pada Sabtu, 26 Desember 2020 sebanyak 949 kasus baru. Ahli bidang kesehatan memperingatkan jika saja kasus positif Covid-19 di Tokyo disusuri lebih dalam, dalam waktu singkat bisa menembus lebih dari seribu kasus dalam sehari.
“Tolong utamakan kesempatan hidup, daripada kesenangan,” Gubernur Koike, yang mengimbau masyarakat tidak keluar rumah, kecuali mendesak.
Warga yang mengenakan masker berjalan di jalan di luar pasar Tsukiji, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2020. [REUTERS / Issei Kato / File Photo]
Menurut Koike, Tokyo berada dalam titik kritis, di mana varian baru Covid-19 dari Inggris dan Afrika Selatan, yang sudah terdeteksi di Jepang.
“Situasi sangat parah. Kita sedang menghadapi sebuah gelombang besar virus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Peningkatan jumlah kasus bisa meledak kapan saja. Siapa pun bisa terinfeksi, kapan pun itu,” kata Koike.
Dia memperingatkan jika pihaknya tidak mengambil langkah nyata sekarang, maka masyarakat Tokyo akan menghadapi sebuah situasi yang lebih buruk.
Sebelumnya pada Senin, Pemerintah Jepang sudah melarang pelancong masuk Jepang untuk sementara waktu, menyusul ditemukannya varian baru Covid-19 di Negeri Sakura itu. Jepang juga telah menyerukan warga negaranya agar menahan diri dengan tidak mengadakan pesta, acara kumpul keluarga dan pelesiran pada tahun ini.
Di Jepang, ada 3.400 orang meninggal karena Covid-19 pada Selasa, 29 Desember 2020. Sedangkan akumulasi kasus virus corona di Japang ada 227.390 kasus.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-japan-tokyo/tokyo-governor-warns-of-possible-explosion-in-covid-19-cases-idUSKBN2940E7