Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kremlin Ultimatum Alexei Navalny, Pulang ke Rusia atau Dipenjara

image-gnews
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas penjara Rusia pada Senin memberikan ultimatum kepada kritikus Vladimir Putin, Alexei Navalny, untuk segera pulang dari Jerman dan melapor ke kantor mereka di Moskow pada Selasa pagi, atau dipenjara jika tidak kembali setelah tenggat waktu itu.

Navalny, salah satu pengkritik utama Presiden Vladimir Putin, diterbangkan ke Jerman untuk perawatan pada Agustus setelah pingsan di pesawat, yang menurut Jerman dan negara-negara Barat lain, merupakan upaya peracunan dengan racun saraf Novichok.

Investigasi oleh CNN bekerja sama dengan situs jurnalisme investigasi Bellingcat mengungkapkan bahwa tim spesialis racun FSB (Badan keamanan Rusia penerus KGB), yang terdiri dari sekitar enam hingga 10 agen, membuntuti Navalny selama lebih dari tiga tahun sebelum dia diracuni pada bulan Agustus dengan agen saraf yang mematikan.

Laporan itu diikuti oleh pengungkapan oleh seorang agen Rusia yang dikirim untuk membuntuti Navalny bahwa mereka menanam zat saraf di celana dalamnya, sebuah temuan yang muncul ketika Navalny menelepon pria itu dan menyamar sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional Rusia, mendesaknya untuk memberikan rincian operasi.

Rusia mengatakan tidak menemukan bukti bahwa dia diracun dan membantah terlibat dalam insiden itu.

Alexei Navalny mengunggah foto kondisinya yang semakin membaik setelah diracun. Dalam foto tampak dia dirubung oleh keluarganya. Sumber: Reuters

Layanan Penjara Federal (FSIN) pada hari Senin menuduh Navalny melanggar persyaratan hukuman penjara yang ditangguhkan yang masih dijalaninya karena hukuman yang berasal dari tahun 2014, dan menghindari pengawasan otoritas inspeksi kriminal Rusia, menurut laporan Reuters, 29 Desember 2020.

FSIN mengutip publikasi medis Inggris The Lancet, yang menyebut Navalny telah keluar dari rumah sakit di Berlin pada 20 September dan semua gejala penyakitnya telah lenyap pada 12 Oktober.

"Berdasarkan publikasi (Lancet), A.A. Navalny keluar dari Klinik Charite pada 20 September 2020, dan pada 12 Oktober semua gejala penyakitnya telah berlalu," kata pernyataan Dinas Pemasyarakatan Penjara Federal, dikutip dari CNN.

"Oleh karena itu terpidana tidak memenuhi semua kewajiban yang diberikan kepadanya oleh pengadilan, dan menghindari pengawasan dari Inspektorat Kriminal," kata FSIN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Navalny menjalani hukuman penjara tiga setengah tahun yang ditangguhkan atas kasus pencurian yang katanya bermotif politik. Masa percobaannya berakhir pada 30 Desember.

Layanan penjara Rusia mengatakan pada Senin malam bahwa mereka telah memanggil Navalny untuk melapor ke otoritas inspeksi, dan hukuman yang ditangguhkan dapat diubah menjadi hukuman penjara jika pelanggaran dari hukuman yang ditangguhkan terbukti.

Layanan penjara tidak menyebutkan tenggat waktu, tetapi Navalny mengunggah tangkapan layar pesan kepada pengacaranya yang mengatakan bahwa dia memiliki waktu hingga 09.00 pagi pada hari Selasa untuk kembali dan melapor ke kantor layanan penjara di Moskow.

Juru bicaranya, Kira Yarmysh, mengatakan di Twitter, tidak mungkin bagi Navalny untuk kembali tepat waktu, bahwa ia masih dalam pemulihan setelah keracunannya, dan menuduh layanan penjara bertindak atas perintah dari Kremlin.

"Tidak mungkin dia bisa muncul di Inspektorat Kriminal Moskow besok. Tapi apakah FSIN benar-benar peduli dengan akal sehat? Mereka diberi perintah, mereka melaksanakannya," tulis Kira di Twitter.

Kremlin mengatakan Navalny bebas untuk kembali ke Rusia kapan saja seperti warga negara Rusia lainnya.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-russia-politics-navalny/russia-gives-kremlin-critic-navalny-an-ultimatum-return-immediately-or-face-jail-idUKKBN2921QX

https://edition.cnn.com/2020/12/28/europe/navalny-russia-jail-threat-intl/index.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

18 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

1 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

1 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

1 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

6 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

7 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

8 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

9 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

9 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Bendungan Jebol, Rusia Evakuasi 4.000 Orang Akibat Banjir

9 hari lalu

Ilustrasi banjir. ANTARA/Wahyu Putro A
Bendungan Jebol, Rusia Evakuasi 4.000 Orang Akibat Banjir

Ribuan orang di wilayah Rusia dievakuasi setelah banjir menggenangi ribuan ruma akibat jebolnya bendungan.