Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2020: Teror di Prancis dan Kritik Umat Islam Untuk Presiden Macron

image-gnews
Ratusan orang mengikuti pawai untuk menghormati Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Penggunaan karikatur yang pernah diterbitkan oleh majalah satir Charlie Hebdo tersebut diprotes oleh para wali murid beragama Islam, yang akhirnya diperbincangkan di sejumlah komunitas Muslim di Paris, dan berbuntut aksi mengerikan terhadap guru itu.  REUTERS/Lucien Libert
Ratusan orang mengikuti pawai untuk menghormati Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Penggunaan karikatur yang pernah diterbitkan oleh majalah satir Charlie Hebdo tersebut diprotes oleh para wali murid beragama Islam, yang akhirnya diperbincangkan di sejumlah komunitas Muslim di Paris, dan berbuntut aksi mengerikan terhadap guru itu. REUTERS/Lucien Libert
Iklan

TEMPO.CO, - Samuel Paty, 47 tahun, seorang guru sejarah di sebuah sekolah menengah pertama di Conflans-Sainte-Honorine, tidak jauh dari ibu kota Paris, meregang nyawa setelah dibunuh oleh pemuda 18 tahun asal Checnya pada Jumat, 16 Oktober 2020. Kematiannya mendorong diskursus tentang kebebasan berekspresi dan Islam di Prancis maupun di negara lain.

 

Paty dibunuh tepat di depan sekolah setelah ia selesai mengajar. Pelaku yang bernama Abdoullakh Abouyezidovitch Anzorov diduga menganggap Paty melecehkan Islam karena menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad milik majalah Charlie Hebdo kepada murid-muridnya. Polisi menembak mati Anzorov dan menetapkan kasusnya sebagai tindakan terorisme.

 

Kematian Paty membuat Presiden Prancis Emmanuel Macron berang. Menurut dia, korban dibunuh karena dia seorang guru dan mengajarkan kemerdekaan untuk menyampaikan pendapat. "Seluruh negeri berdiri di belakang guru-guru. Teroris tidak akan memecah belah Prancis," katanya seperti dikutip dari Deutsche Welle.

 

Menurut polisi, sejumlah orang tua siswa telah mengkritik Paty atas cara mengajarnya yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad. Salah satu wali murid meminta dukungan di Facebook agar pihak sekolah memecatnya. Diduga dari unggahan ini Anzorov mengetahui kisah Paty.

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. REUTERS/Eric Gaillard

Dua pekan berselang teror kembali terjadi di Prancis. Seorang pria Tunisia bernama Brahim Aouissaoui menyerang Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis, pada Kamis, 29 Oktober 2020. Serangan ini menewaskan tiga orang.

 

Polisi berhasil melumpuhkan Aouissaoui dan mencegahnya melakukan aksi yang lebih luas.

 

Kasus pembunuhan Paty tidak berhenti dengan tewasnya Anzorov. Begitu pula dengan tertangkapnya Aouissaoui dalam penyerangan di Nice

 

Kedua peristiwa ini membuat pemerintah Prancis menggencarkan upayanya melawan radikalisme. Pemerintah mendeportasi puluhan imigran dan menutup masjid-masjid yang diduga menyebarkan paham ekstremisme.

 

Masalah menjadi semakin pelik ketika pernyataan Macron soal Islam Radikal saat menanggapi kasus Paty dinilai menghina Islam. Ia mengatakan Samuel Paty adalah korban dari kaum radikal yang kebingungan. Namun sejumlah pihak mengartikan bahwa Macron menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Massa Aliansi Ormas Muslim Indonesia membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Perancis di Jakarta, Rabu 4 November 2020. TEMPO/Subekti

Ucapan ini pun menuai reaksi keras dari berbagai umat Islam di belahan dunia, termasuk Indonesia. Unjuk rasa menuntut Macron minta maaf berlangsung di depan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta yang dihadiri ratusan massa. Kampanye boikot produk Prancis disuarakan 

 

Tidak hanya rakyat biasa, seorang kepala negara seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut mengecam pernyataan Macron.

 

Belakangan Macron menjelaskan maksud pidatonya. Ia mengutarakan betapa dia menghormati umat Islam yang terkejut dengan gambar-gambar kartun Nabi Muhammad, namun begitu tindak kekerasan tetap tak bisa mendapat pengecualian. 

 

"Jadi, saya mengerti dan menghormati bahwa orang-orang terkejut oleh gambar-gambar kartun ini, namun saya tidak akan pernah bisa menerima seseorang membenarkan serangan fisik atas nama kartun-kartun ini. Saya akan selalu membela kebebasan di negara saya yakni kebebasan menulis, berfikir, menggambar,” kata Macron dalam sebuah wawancara, Sabtu, 31 Oktober 2020.   

 

Macron menekankan adalah menjadi perannya untuk menenangkan apa yang terjadi terkait sikap pemerintahannya, namun saat yang sama dia juga harus membela hak-hak tersebut (menulis, berfikir, menggambar).

 

Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi tindak kekerasan dan akan mempertahankan hak kebebasan berekspresi, termasuk publikasi kartun-kartun. Namun Macron menekankan, itu bukan berarti dia atau pemerintahannya mendukung kartun-kartun yang dinilai umat Islam menghujat atau jadi menggambarkan Prancis anti-Muslim. 

 

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

3 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah. REUTERS/Khalil Hassan
Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

Mendiang pemimpin gerakan Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah, sempat menyetujui gencatan senjata sementara dengan Israel beberapa hari sebelum tewas


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

3 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Top 3 Dunia: Ali Khamenei Buka Suara hingga Prancis Kecam Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Sayid Ali Khamenei. Foto: Kantor Pelestarian dan Publikasi Karya-karya Ayatollah Sayid Ali Khamenei
Top 3 Dunia: Ali Khamenei Buka Suara hingga Prancis Kecam Serangan Iran ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 2 Oktober 2024 diawali oleh reaksi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei atas serangan ke Israel


Mencicipi Perpaduan Hidangan Lokal dan Prancis hingga Dessert di Savor The Flavor

4 hari lalu

Co founder Bistro Baron, Romy Sastranegara; Chef Theo Setyo; Marketing Communication & Public Relations Managee, Tommy Utamo; Aktivis Lovepink Dede Gracia, dan Co founder Jakarta Dessert Week Talita Setyadi saat jumpa pers Savor The Flavor, di Jakarta, Rabu 2 Oktober 2024.
Mencicipi Perpaduan Hidangan Lokal dan Prancis hingga Dessert di Savor The Flavor

Tak hanya menu-menu istimewa, Savor The Flavor juga menghadirkan aktivitas seru hingga dukungan kesadaran kanker payudara


River Cruise Khusus Perempuan Tawarkan Perjalanan Menyusuri Prancis

4 hari lalu

Kapal river cruise Uniworld. Instagram.com/@uniworldcruises
River Cruise Khusus Perempuan Tawarkan Perjalanan Menyusuri Prancis

Perusahaan pelayaran Uniworld menawarkan perjalanan river cruise khusus perempuan


Prancis Kerahkan Militer ke Timur Tengah usai Serangan Iran terhadap Israel

4 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara saat  mengunjungi rumah sakit darurat yang dibangun oleh militer di luar Rumah Sakit Emile Muller di Mulhouse, Perancis Timur, 25 Maret 2020. RUmah sait darurat ini dibuat guna menjadi tempat isolasi pasien terdampak Virus Corona. Cugnot Mathieu/Pool via REUTERS
Prancis Kerahkan Militer ke Timur Tengah usai Serangan Iran terhadap Israel

Kementerian Luar Negeri Prancis mengkonfirmasi partisipasi negara itu melalui sarana militernya di Timur Tengah untuk melawan serangan Iran


Prancis Mengecam Serangan Iran terhadap Israel

4 hari lalu

Rudal Iran Paveh-351. Wikimedia/Amin Ahouei
Prancis Mengecam Serangan Iran terhadap Israel

Prancis mengecam serangan Iran terhadap Israel. Emmanuel Macron meminta Hizbullah menghentikan serangan terhadap Israel dan penduduknya


Penggemar Makanan Prancis, French Gastronomy Week Hadir Lagi Oktober Ini

5 hari lalu

Chef peraih bintang Michelin dari Prancis, David Gallienne, saat demo masak di pembukaan French Gastronomy Week di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. (TEMPO/Mila Novita)
Penggemar Makanan Prancis, French Gastronomy Week Hadir Lagi Oktober Ini

Acara ini akan menghadirkan kekayaan dan keragaman gastronomi Prancis yang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2010.


Situasi Semakin Memanas, Lebanon Siap Kerahkan Pasukan ke Perbatasan dengan Israel

6 hari lalu

Perdana Menteri Lebanon yang ditunjuk, Najib Mikati, berbicara setelah bertemu dengan Presiden Libanon Michel Aoun, di istana kepresidenan di Baabda, Lebanon, 16 Agustus 2021. [Dalati Nohra/Handout via REUTERS]
Situasi Semakin Memanas, Lebanon Siap Kerahkan Pasukan ke Perbatasan dengan Israel

"Kami berjanji untuk segera menerapkan gencatan senjata dengan Israel," kata Perdana Menteri Lebanon sementara Najib Mikati


Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

8 hari lalu

Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah, Khoirul Anam alias Bravo saat diwawancara di sebuah hotel di Jakarta Selatan pada Senin, 23 September 2024. Wawancara tersebut difasilitas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

Khoirul Anam blak-blakan mulai dari pelatihan militer yang dijalani anggota Jamaah Islamiyah hingga kekuatan tempur mereka