TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian paling padat di Australia, New South Wales, memantau ada penurunan jumlah kasus baru positif Covid-19, namun otoritas tetap meminta masyarakat waspada setelah adanya kasus-kasus lain yang terdeteksi di luar kluster yang ada saat ini.
Sebuah kluster Covid-19 terdeteksi di wilayah pantai utara Sydney pada pertengahan Desember 2020, yang sekarang sudah bertambah menjadi 129 kasus. Sekitar seperempat juta penduduk di area sana sudah dikenai aturan lockdown sampai 9 Januari 2020 mengingat otoritas masih bertarung menghentikan penyebaran virus ini.
Fasilitas pengujian virus corona yang disediakan saat Victoria mengalami peningkatan kasus Covid-19, di Melbourne, Australia, 24 Juni 2020. AAP Image/James Ross via REUTERS
Di wilayah New South Wales dilaporkan ada tiga kasus positif Covid-19, yang semuanya terkait dengan kluster di pantau utara Sydney itu. Jumlah itu adalah kasus harian terendah infeksi virus corona dalam hampir dua pekan terakhir.
“Saya tidak mengesampingkan bahwa mereka terkait dengan kluster Sydney, namun hingga link tersebut dibuat kita semua harus di Greater Sydney harus sangat waspada,” kata Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian.
Menurut Berejiklian, dia tidak mau masyarakat berfikir New South Wales sudah keluar dari bahaya.
“Setiap kali kami mendapat kasus dalam semalam yang tidak terkait dengan pantai-pantai di utara, itu membuat kami waswas,” kata Berejiklian.
Sydney adalah kota terbesar di Australia. Di wilayah itu, acara malam tahun baru sudah dilarang, begitu pula acara kumpul-kumpul di luar ruangan yang biasanya banyak orang ingin menyaksikan pertunjukan kembang api. Masyarakat di desak untuk tetap di rumah dan menyaksikan acara pergantian tahun baru lewat televisi.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-australia/sydney-on-alert-after-mystery-cases-but-new-infections-remain-low-idUSKBN29305G