TEMPO.CO, Jakarta - Varian baru virus corona yang diduga ada sangkut-pautnya dengan kenaikan infeksi virus corona di Inggris, sudah terdeteksi di Swedia. Badan Kesehatan Swedia, pada Sabtu, 26 Desember 2020, mengungkap ini terjadi saat seorang pelancong dari Inggris mengalami sakit dan positif Covid-19.
Staf dari Badan Kesehatan Swedia, Sara Byfors, mengatakan pelancong dari Inggris tersebut sudah dikarantina dan sejauh ini belum ada kasus positif lain yang terdeteksi.
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Pelancong tersebut tidak dipublikasi identitas lengkapnya. Dia sebelumnya tinggal di Sormland, wilayah selatan Ibu Kota Stockholm. Varian baru virus corona dinilai lebih mudah menular ketimbang virus corona yang ada sekarang.
“Orang tersebut melakukan perjalanan ke Sormland dari Inggris untuk sebuah kunjungan Natal,” kata Makitalo.
Swedia telah memberlakukan larangan masuk pada awal bulan ini bagi para pelancong dari Inggris menyusul kekhawatiran adanya varian baru virus corona. Langkah serupa sudah diambil oleh beberapa negara di Uni Eropa dan negara lain di dunia
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan di London School of Hygiene and Tropical Medicine, para ahli mengklaim jenis baru virus corona baru dapat menyebabkan lebih banyak kematian di Inggris dan lockdown akan dapat menahan penyebaran infeksi. Akibat penularan yang meningkat, jumlah kasus juga bakal naik.
Tiga gejala paling umum virus corona yaitu demam, batuk kering, dan hilangnya bau serta rasa. Tetapi, ada tujuh gejala lain yang telah dikaitkan dengan varian baru virus corona selain gejala paling umum tersebut. Gejala-gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare, sakit kepala, nyeri otot, dan kebingungan.
Sumber: https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-sweden-variant/sweden-confirms-first-case-of-variant-coronavirus-in-visitor-from-uk-idUSKBN2900C8