TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Kamis mengumumkan perundingan kesepakatan perdagangan bebas pasca Brexit dengan Uni Eropa sudah selesai.
Parlemen Inggris akan memberikan suara untuk menyetujui draf kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa pada 30 Desember, kata Perdana Menteri Boris Johnson, setelah pengumuman kesepakatan dengan Brussels pada Kamis, dikutip dari Reuters, 25 Desember 2020.
"Kesepakatan sudah rampung," bunyi pernyataan dari Downing Street pada Kamis sore, diikuti dengan konfirmasi dari Brussel, CNN melaporkan.
Berbicara tak lama setelah pengumuman itu, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan perjanjian itu adalah kesepakatan yang baik untuk seluruh Eropa, yang menandakan stabilitas dan kepastian baru dalam hubungan yang rapuh dan kadang sulit.
Johnson mengatakan kesepakatan itu akan siap untuk ditinjau, kemudian disahkan dengan pemungutan suara parlemen, yang akan dilakukan pada 30 Desember.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberikan pernyataan pers tentang hasil perundingan Brexit, di Brussel, Belgia 24 Desember 2020. [Francisco Seco / Pool via REUTERS]
Kepala eksekutif Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menyebut kesepakatan perdagangan yang dicapai oleh Inggris dan Uni Eropa pada Kamis "adil, seimbang dan benar, serta layak diperjuangkan."
"Itu adalah jalan yang panjang dan berliku. Tapi kami punya banyak hal untuk ditunjukkan untuk itu. Ini adil, ini adalah kesepakatan yang seimbang, dan ini adalah hal yang benar dan bertanggung jawab untuk dilakukan oleh kedua belah pihak," kata Ursula von der Leyen mengatakan pada konferensi pers. "Negosiasi sangat sulit. Banyak yang dipertaruhkan untuk banyak orang, jadi ini adalah kesepakatan yang mutlak harus kami perjuangkan."
"Saya juga yakin bahwa perjanjian ini adalah untuk kepentingan Inggris Raya. Ini akan menjadi dasar yang kokoh untuk memulai baru dengan teman jangka panjang. Dan itu berarti bahwa kami akhirnya dapat melupakan Brexit, dan Eropa terus bergerak maju," tutur Leyen.
Kepala juru runding Inggris David Frost mengatakan pada hari Kamis bahwa Inggris akan menjadi negara yang sepenuhnya merdeka mulai 1 Januari, mengungkapkan kebanggaannya atas pengumuman kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.
"Negara kita memulai perjalanan baru sebagai negara merdeka penuh sekali lagi pada 1 Januari. Masa depan dan kemakmuran kita ada di tangan kita. Saya yakin kami akan berkembang dan sukses," kicaunya di Twitter.
Johnson mengklaim bahwa Inggris telah mencapai kesepakatan perdagangan "gaya Kanada" senilai 660 miliar poundsterling (Rp 11.574 triliun) dan membahas kesepakatan tentang hak perikanan, poin utama perselisihan dalam negosiasi, mengatakan bahwa Inggris telah mengambil kembali kontrol penuh atas perairannya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setuju bahwa UE telah mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit yang adil dan seimbang, tetapi mengisyaratkan bahwa blok tersebut memiliki keunggulan dalam negosiasi.
Sekarang kesepakatan telah disepakati, para pemimpin Uni Eropa, parlemen Eropa, dan pemerintah Inggris sekarang harus menyetujui kesepakatan mereka sendiri.
Teks hukum yang kuat dari perjanjian tersebut pertama-tama akan diterjemahkan, ditinjau, dan disetujui oleh semua 27 negara anggota Uni Eropa, yang para pemimpinnya sangat menyambut baik berita tersebut.
Setelah semua negara anggota memberikan tanda tangan mereka, teks itu kemudian akan kembali ke Parlemen Eropa, di mana Anggota Parlemen Eropa (MEP) akan memberikan suara untuk meratifikasi kesepakatan pasca Brexit tersebut.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-britain-eu-deal-johnson/uk-pm-johnson-brexit-deal-is-done-idUKKBN28Y1FT
https://uk.reuters.com/article/uk-britain-eu-frost/uk-chief-negotiator-frost-says-britain-will-be-fully-independent-from-jan-1-idUKKBN28Y1HS
https://edition.cnn.com/2020/12/24/europe/brexit-deal-uk-eu-gbr-intl/index.html