TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Nepal, Buddha Air, menerbangkan penumpang ke bandara yang salah setelah lepas landas dari Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu pada 18 Desember.
Pesawat Buddha Air seharusnya terbang ke arah tenggara ke bandara di kota selatan Janakpur. Namun, pesawat Buddha Air malah terbang ke barat laut, yakni ke kota Pokhara. Kedua kota itu hanya berjarak sekitar 400 kilometer.
Astha Basnet, pejabat eksekutif di Buddha Air, mengatakan kekacauan tersebut disebabkan oleh dua faktor. "Penyimpangan dalam komunikasi dan kegagalan untuk mengikuti prosedur operasi standar (SOP) yang terperinci," kata Astha Basnet, dikutip dari CNN, 24 Desember 2020.
Karena kondisi cuaca, banyak bandara Nepal buka di siang hari selama musim dingin. Dengan jendela waktu yang singkat itu, beberapa penerbangan berangkat dalam waktu singkat dan ternyata hal itu menyebabkan kebingungan.
Meski penumpang terkejut ketika mereka berhenti di bandara yang salah, situasinya dilaporkan berjalan relatif lancar. Begitu Buddha Air mengetahui apa yang terjadi, mereka meminta pilot membawa penumpang ke Janakpur sesuai rencana. Tidak ada penerbangan langsung antara Pokhara dan Janakpur, sehingga maskapai penerbangan tersebut diberikan izin khusus untuk terbang ke sana.
69 penumpang di dalamnya, yang terdiri dari 66 penumpang dewasa dan tiga anak-anak, berhasil mencapai Janakpur dengan selamat, meski terlambat beberapa jam dari jadwal. Tidak ada masalah mekanis yang dilaporkan dengan pesawat itu sendiri.
Basnet mengkonfirmasi bahwa awak maskapai akan menerima pelatihan tambahan setelah penerbangan mereka salah tujuan dan maskapai tersebut telah memodifikasi manual penerbangan yang ada.
Buddha Air adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Nepal yang didirikan pada tahun 1996 dan mulai beroperasi pada tahun berikutnya.
Sumber:
https://edition.cnn.com/travel/article/nepal-buddha-airlines-wrong-airport-intl-hnk/index.html