TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia dan Turki sepakat melanjutkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT–CEPA). Harapannya perundingan ini selesai tahun depan.
"IT-CEPA berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Turki," kata Retno dalam konferensi pers virtual bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020
Menurut Retno, perundingan ini menunjukan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral, yang terbuka, adil dan bebas. "Dan upaya bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi," ucap dia.
Menteri Cavusoglu mengatakan volume perdagangan antara dua negara saat ini berkisar US$ 1,5 juta. Angka ini, kata dia, sangat kecil bila dibandingkan dengan total populasi kedua negara yang mencapai 350 juta orang. "Maka US$ 1,5 juta dolar jauh tertinggal dari potensi kita yang sebenarnya" katanya.
Menurut Cavusoglu, kedua negara sepakat untuk meningkatkan investasi di Turki dan Indonesia. "Perusahaan Turki sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia meski ada pandemi," ujarnya.
Kedatangan Cavusoglu merupakan kunjungan bilateral Menteri Luar Negeri Turki ke Indonesia yang pertama kali dalam kurun 15 tahun terakhir. Cavusoglu pun akan melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden Jokowi.
Kehadiran Cavusoglu di Indonesia saat ini dalam rangka menyampaikan rencana kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 2021.