TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Sabtu, 19 Desember 2020, mendesak masyarakat Jerman agar sebisa mungkin menghindari acara kumpul-kumpul keluarga selama Natal. Sebaliknya, masyarakat diminta menggunakan video calls ketimbang kumpul-kumpul mengingat Jerman saat ini sedang berjuang mengatasi wabah virus corona.
Jerman terseok-seok menghadapi kenaikan angka positif Covid-19 dan kematian yang disebabkan virus tersebut. Awalnya, Kanselir Merkel dipuji karena dianggap berhasil mengatasi wabah virus corona gelombang pertama. Namun dia dinilai telah gagal mengatasi wabah virus corona gelombang dua.
“Kami faham bagaimana rasanya dibatasi melakukan kontak dengan orang-orang yang dicintai,” kata Merkel.
Suasana perawatan pasien virus Corona dengan gejala parah di Hanau, Jerman, 16 April 2020. Peta penyebaran COVID-19 per 17 April 2020 pagi mencatat, jumlah kasus virus Corona di seluruh dunia mencapai 2.158.250 kasus. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Angka kasus baru virus corona di Jerman sudah lebih dari 31 ribu per Sabtu, 19 Desember 2020. Data Robert Koch Institute menyebut jumlah pasien yang meninggal karena virus corona sebanyak 702 orang.
Jerman saat ini berstatus lockdown yang mungkin berlaku sampai setidaknya 10 Januari 2021. Kanselir Merkel mendesak masyarakat Jerman agar menghindari perjalanan yang tidak perlu dan membatasi kontak sosial seperti dinasehatkan oleh para ahli kesehatan, yang memperingatkan bisa terjadi gelombang kenaikan infeksi virus corona selama libur Natal dan tahun baru.
Pada 27 Desember 2020, Jerman menjadwalkan mulai melakukan suntik vaksin virus corona menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dari Amerika Serikat dan BioNtech dari Jerman.
Sumber: https://www.reuters.com/article/health-coronoavirus-germany-merkel/see-each-other-by-video-call-this-christmas-merkel-tells-germans-idUSKBN28T0JY