TEMPO.CO, Jakarta - Apple Inc memutuskan untuk sementara menutup total 53 gerainya di California menyusul wabah virus corona. Juru bicara Apple pada Sabtu, 19 Desember 2020, mengatakan perluasan penutupan gerai Apple ini bukan hal yang mengejutkan karena sudah diumumkan sebelumnya.
Sebelumnya pada Jumat, 18 Desember 2020, Apple mengatakan untuk sementara waktu terpaksa menutup sejumlah tokonya di wilayah California menyusul naiknya angka positif Covid-19 di negara bagian itu. Penutupan ini bakal berdampak pada turunnya harga saham Apple.
Seorang pasien didorong menggunakan kursi roda saat berada di Rumah Sakit Universitas Illinois di Chicago, Illinois, 27 Maret 2020. Kasus virus corona di AS menyebar ke seluruh 50 negara bagian. REUTERS/Joshua Lott
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat pada Sabtu, 19 Desember 2020, melaporkan ada 17.391.270 kasus baru positif Covid-19. Jumlah itu naik sebanyak 403.359 kasus dibanding sebelumnya.
Jumlah pasien virus corona yang meninggal juga mengalami kenaikan sebanyak 2.756 orang. Dengan begitu, total ada 312.636 pasien yang meninggal akibat Covid-19.
Sedangkan data Departemen Kesehatan Masyarakat California memperlihatkan ada sekitar 1.200 tempat tidur di ICU yang masih tersedia sampai Jumat, 18 Desember 2020 atau sekitar 2,1 persen dari total tempat tidur ICU. California memiliki populasi 40 juta jiwa.
“Kami telah mengantisipasi lonjakan, namun saya tidak yakin apakah pernah ada orang yang membayangkan situasinya akan separah ini,” kata Adam Blackstone, Juru bicara Asosiasi Rumah Sakit untuk wilayah California Selatan.
California termasuk salah satu wilayah di negeri Abang Sam yang terseok-seok menghadapi wabah virus corona yang mematikan. Mulai berjalannya penyuntikan vaksin virus corona diharapkan bisa mengakhiri pandemi ini segera.