TEMPO.CO, Jakarta - Walmart Inc akan bermitra dengan TikTok untuk menjual barang-barang. Cara penjualan kemungkinan dengan metode streaming langsung yang dibuat oleh konten kreator menampilkan barang-barang dagangan para penjual eceran.
Walmart pada Selasa, 15 Desember 2020, mengatakan pembeli dapat berbelanja barang-barang fasion yang ditampilkan dalam konten tanpa harus meninggalkan platform TikTok. Di Amerika Serikat pengguna TikTok mencapai 100 juta dalam sebulan.
Baca Juga:
Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Rencananya streaming langsung tersebut akan menampilkan merek nasional seperti Champion, Jordache, Kendall + Kylie serta beberapa merek pribadi seperti Free Assembly, Scoop dan Sofia Jeans.
“Ini akan memberikan kami cara baru dalam berinteraksi dengan pengguna dan menjangkau konsumen potensial yang baru,” kata William White, Kepala Marketing Walmart Amerika.
Walmart adalah perusahaan ritel terbesar di dunia. Diharapkan investasi ke TikTok ini akan membantu perusahaan itu terkoneksi dengan kalangan anak muda dan meningkatkan persangian melawan Amazon.com Inc di pasar e-commerce serta iklan online. Akan tetapi, ketegangan politik antara Amerika Serikat dengan Cina dan kondisi yang serba tidak pasti, telah menjadi penghalang.
Penjualan online Walmart melonjak selama Covid-19 karena para pembeli banyak yang menghindari kerumunan karena takut tertular virus corona. Saat ini, belanja online dari rumah lebih nyaman bagi banyak orang.
Sumber: https://www.reuters.com/article/walmart-tiktok/walmart-partners-with-tiktok-to-sell-merchandise-while-livestreaming-idUSKBN28R2D4?il=0