TEMPO.CO, - Kantor Kejaksaan Belanda mengonfirmasi bahwa akun Twitter Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah diretas pada Oktober 2020. Peretasan ini sempat disangkal oleh Twitter dan Trump.
Menurut jaksa penuntut di Belanda, peretas yang bernama Victor Gevers, warga Belanda, berhasil masuk ke akun Twitter Trump dengan modal asal tebak kata sandi (Password). Ia sukses setelah mencoba menggunakan 'maga2020!' untuk diisi di kolom password.
"Kami yakin peretas telah benar-benar menembus akun Twitter Trump," kata Kantor Kejaksaan Umum di Belanda dikutip dari NZ Herald, Kamis, 17 Desember 2020.
Sebelumnya, pada 22 Oktober, Gevers membagikan tangkapan layar yang menunjukkan ia berhasil masuk ke dalam akun Twitter. Dia juga mengungkapkan kata sandi yang dipakai, yaitu maga2020!.
Trump lantas memberi tahu Trump dan layanan pemerintah Amerika tentang kerentanan aku. Twitter tersebut. Beberapa hari kemudian, Gevers dilaporkan bertemu dengan Dinas Rahasia Amerika di Belanda yang ikut bertanggung jawab atas keamanan Trump.
Pada saat itu, Gevers juga memberikan saran untuk pengguna Twitter lain agar mengaktifkan verifikasi dua langkah. "Bahkan jika Anda menggunakan kata sandi yang buruk, seperti 'maga2020!', Anda tetap terlindungi dari serangan sederhana semacam ini," kata dia waktu itu.
Atas sikapnya itu, kejaksaan Belanda memutuskan untuk membebaskan Gevers dan menilainya sebagai peretas yang beretika. Meski sejatinya peretasan adalah perbuatan melanggar hukum di Belanda.
Jaksa penuntut Belanda membuat temuan mereka berdasarkan penyelidikan oleh unit siber spesialis polisi yang disebut Tim Kejahatan Teknologi Tinggi. "Baik peretas dan pihak berwenang Amerika telah diberitahu tentang hasil penyelidikan," kata jaksa.
NZ HERALD
https://www.nzherald.co.nz/world/donald-trump-twitter-hacked-with-maga-password/SSMUGBYERAEAU3BN3HVSPOYZUY/