Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Thailand Kembangkan Makanan dari Bulu Ayam

image-gnews
Peneliti Thailand Sorawut Kittibanthorn menyajikan hidangan makanan yang terbuat dari bulu ayam di sebuah dapur di Bangkok, Thailand, 14 Desember 2020. Gambar diambil 14 Desember 2020. [REUTERS / Juarawee Kittisilpa]
Peneliti Thailand Sorawut Kittibanthorn menyajikan hidangan makanan yang terbuat dari bulu ayam di sebuah dapur di Bangkok, Thailand, 14 Desember 2020. Gambar diambil 14 Desember 2020. [REUTERS / Juarawee Kittisilpa]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang peneliti Thailand sedang mengembangkan cara untuk memanfaatkan bulu ayam menjadi makanan karena melihat potensi dan kandungan nutrisi di dalamnya.

Sorawut Kittibanthorn, mahasiswa yang pernah tinggal di London ini tertarik pada jutaan ton bulu ayam yang dibuang setiap tahun. Dan ketika kembali ke Thailand, pria berusia 30 tahun itu mencari dana untuk melanjutkan penelitiannya bagaimana mengubah komponen nutrisi yang ditemukan pada bulu, menjadi bubuk yang dapat diubah menjadi sumber makanan yang kaya protein dan makanan tidak berlemak.

"Bulu ayam mengandung protein dan jika kita dapat menyajikan protein ini kepada orang lain di dunia, permintaan dari semua orang...akan membantu mengurangi limbah," kata Sorawut, dikutip dari Reuters, 17 Desember 2020.

Memang potensinya tampak sangat besar, mengingat Sorawut memperhitungkan sekitar 2,3 juta ton bulu dibuang di Eropa setiap tahun.

Sementara konsumsi unggas yang umumnya lebih tinggi di Asia, dia yakin akan ada hingga 30% lebih banyak limbah bulu yang dapat dieksploitasi di wilayah tersebut.

Peneliti Thailand Sorawut Kittibanthorn mengambil bulu ayam di rumah jagal di provinsi Nakorn Pathom, Thailand, 18 November 2020. [REUTERS / Prapan Chankaew]

Sorawut, yang belajar untuk Master of Material Futures di London, mengatakan ide tersebut masih perlu melalui tahap penelitian dan pengembangan lainnya.

Tetapi prototipe termasuk gagasannya tentang nugget ayam dan pengganti steak telah menerima ulasan positif dari beberapa.

"Anda tahu teksturnya sangat kompleks dan canggih. Anda tidak akan membayangkan bahwa bulu ayam dapat diubah menjadi hidangan semacam ini," kata blogger makanan Cholrapee Asvinvichit, setelah menyantap steak yang disajikan dengan saus, kentang tumbuk, dan salad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya benar-benar bisa membayangkan hidangan dari bulu ayam ini (disajikan) kepada saya di beberapa tempat seperti, restoran berbintang Michelin, atau restoran sajian mewah," katanya.

Peneliti Thailand Sorawut Kittibanthorn menyiapkan steak yang terbuat dari bulu ayam di sebuah dapur di Bangkok, Thailand, 14 Desember 2020. Gambar diambil 14 Desember 2020. [REUTERS / Juarawee Kittisilpa]

Hathairat Rimkeeree, seorang profesor ilmu pangan di Universitas Kasesart, juga terkejut dengan hasilnya. "Saya rasa ini memiliki potensi untuk menjadi sumber pangan alternatif di masa depan."

Pengganti daging nabati telah mendapatkan popularitas karena lebih banyak orang beralih ke pola makan vegan atau vegetarian, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang risiko kesehatan dari makan daging, kesejahteraan hewan, dan bahaya lingkungan dari peternakan hewan yang intensif.

Meskipun makanan berbahan bulu tidak dapat dikategorikan sebagai vegan atau vegetarian, Sorawut merasa makanan dari limbah ayam tersebut harus dipertimbangkan sebagai santapan etis.

"Saya berencana untuk mendekati restoran tanpa limbah terlebih dahulu karena meskipun hidangan ini terbuat dari limbah unggas, tetap saja produk sampingan dari hewan (biasa kita konsumsi)," kata Sorawut.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/thailand-innovations-chicken-feathers/thai-researcher-wonders-if-chicken-feathers-on-the-menu-might-fly-idUKKBN28Q1E3

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

1 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

4 hari lalu

Suasana perayaan festival air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 13 April 2018. AP Photo/Sakchai Lalit
8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

Festival Songkran di Thailand tahun ini diperkirakan lebih meriah setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO


Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

5 hari lalu

Festival Songkran. (dok. Iconsiam)
Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

Iconsiam menggelar Festival Songkran selama 12 hari mulai 10 hingga 21 April 2024. Apa saja acara yang akan digelar?


Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

8 hari lalu

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berbicara kepada media saat ia tiba untuk menyampaikan pernyataan kebijakan Dewan Menteri kepada parlemen di Bangkok, Thailand, 11 September 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

PM Srettha Thavisin telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

9 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

12 hari lalu

Seorang wanita bekerja di dalam toko ganja, di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, 29 Maret 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

Rancangan undang-undang pemerintah Thailand yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi akan mendapat persetujuan kabinet akhir bulan ini.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

14 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

14 hari lalu

LV The Place Bangkok (louisvuitton.com)
Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

Restoran Louis Vuitton menerapkan aturan ketat bagi tamu, tak boleh pakai sandal jepit.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

14 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.


Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

14 hari lalu

Petugas memasangkan borgol kepada tersangka saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keteranganya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

Polri menyebut kaki tangan Fredy Pratama merekrut anggota baru untuk bergabung dengan jaringan narkoba baru.