TEMPO.CO, Jakarta - Pertunjukan-pertunjukan teater di Ibu Kota London akan ditutup lagi mulai Rabu, 16 Desember 2020 waktu setempat. Keputusan itu diambil menyusul sikap Inggris yang memperketat aturan untuk menekan penyebaran virus corona.
Aturan ini diberlakukan padahal baru beberapa hari teater-teater di London buka. Aturan ini tak pelak menjadi pukulan bagi industri tersebut.
Sebelumnya pada Senin, 14 Desember 2020, Pemerintah Inggris mengumumkan angka infeksi virus corona di Ibu Kota London naik secara eksponensial. Semua sektor hospitaliti dan hiburan di dalam ruangan akan ditutup. Surat pemberitahuan soal penutupan ini diterbitkan dua hari sebelum aturan diberlakukan.
“Ini pukulan keras bagi mereka yang bekerja di industri ini, krew dan tim kreatif. Anda tahu, ada jumlah uang besar yang diinvestasikan disini untuk membuat pertunjukan Natal dan pertunjukan pada hari-hari biasa. Sekarang, mereka harus tutup,” kata Julian Bird, CEO Society of London Theatre.
Menurut Bird, sekarang ini ada sekitar 30 teater yang masih beroperasi di London mulai dari teater pub kecil sampai auditorium yang besar. Setelah wabah virus corona menyebar, banyak teater telah menyesuaikan tempat dan acara agar tetap aman dari penyebaran Covid-19. Langkah yang diambil diantaranya pengurangan kapasitas penonton, social distancing tempat duduk dan pengecekan suhu tubuh yang dilakukan di pintu masuk.
“Ini pukulan bagi sebuah industri yang sudah terpuruk. Kami sudah mengupayakan dan berharap akan ada perubahan. Namun kami diarahkan pada poin dimana cadangan dana kami mulai kehabisan,” kata Louis Hartshorn, CEO Hartshorn-Hook Productions.
Industri teater di Inggris terpukul karena harus tutup lagi mulai 16 Desember 2020 demi menekan penyebaran virus corona. Sumber: Reuters
Hartshorn-Hook Productions yang memproduksi The Great Gatsby dibuka lagi pada Oktober 2020 lalu, namun sekarang menghadapi ancaman penutupan teater untuk kedua kalinya dalam tempo dua bulan.
Industri teater London sedikit lebih besar dari Broadway di New York, Amerika Serikat. Data dari Society of London Theatre memperlihatkan lebih dari 15 juta orang pada 2019 mencari hiburan ke teater. Pada tahun lalu, teater-teater di London mendapatkan revenue hampir 800 juta GBP (Rp 15 triliun) dengan harga tiket pertunjukan di bandrol sekitar 50 GPB.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britaintheatre/dismay-as-londons-theatres-forced-to-close-their-doors-again-idUSKBN28P2L5