TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro akhirnya mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya di Pilpres Amerika 2020. Hal tersebut kontras dengan sikapnya beberapa pekan lalu yang enggan mengakui Joe Biden sebagai Presiden Amerika Terpilih dan bahkan menyindirnya soal itu.
Bolsonaro berharap hubungan Amerika dan Brasil tetap harmonis di saat Joe Biden mulai memimpin Amerika nanti. Di sisi lain, ia juga meminta Joe Biden untuk tetap mempertahankan Amerika sebagai ladang yang menjunjung kebebasan.
"Selamat kepada Presiden Joe Biden, dengan segenap harapan dan doa bahwa Amerika akan tetap menjadi ladang yang menjunjung kebebasan dan rumah dari para pemberani," ujar Bolsonaro, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 16 Desember 2020.
Bolsonaro melanjutkan bahwa dirinya pun siap untuk bekerjasama dengan administrasi Joe Biden demi memperkuat hubungan Brasil - Amerika. Ia berkata, Brasil siap membantu dalam berbagai isu penting mulai dari kedaulatan, demokrasi, kemerdekaan, hingga integrasi perdagangan.
Sebagai catatan, sebelum Joe Biden dinyatakan menjadi Presiden Amerika Terpilih, Bolsonaro memasang posisi antagonis terhadapnya. Salah satunya, ia menduga ada kecurangan dalam Pilpres Amerika yang memenangkan Joe Biden tanpa dirinya sendiri memiliki bukti. Selain itu, Bolsonaro juga sempat mengkritik Joe Biden karena ikut campur dalam urusan deforestasi di hutan Amazon.
Sikap Bolsonaro tersebut tidak mengherankan. Selama ini ia adalah rekan diplomatis dan pendukung setia inkumben Presiden Amerika Donald Trump. Bahkan, dalam berbagai hal dan kebijakan, Bolsonaro kerap terinspirasi oleh langkah-langkah Donald Trump. Salah satu contohnya dalam merespon pandemi COVID-19 di mana Bolsonaro mengikuti langkah Trump untuk mengutamakan perekonomian Brasil lebih dahulu dibanding keselamatan penduduknya.
Dengan kalahnya Donald Trump di Pilpres Amerika, Bolsonaro otomatis kehilangan rekan diplomatis kunci per 2021. Melihat harapannya kepada Joe Biden, tampak ia mencoba memperbaiki hubungan baik dengannya. Jika gagal, menurut laporan Reuters, tidak tertutup kemungkinan Brasil akan merapat ke kompetitor utama Amerika, Cina. Ironisnya, hubungan Brasil dan Cina pun sedang tidak baik di mana salah satu isu terbarunya adalah soal vaksin buatan Sinovac yang dicurigai Bolsonaro tidak efektif.
Joe Biden belum merespon ucapan Bolsonaro. Namun, ia memang beberapa kali mengkritiknya di masa Pilpres Amerika, terutama soal deforestasi di Amazon dan betapa ringannya penanganan oleh adminitsrasi Bolsonaro. Joe Biden menyebut Brasil membutuhkan US$20 miliar (Rp290 triliun) untuk bisa menghentikan deforestasi itu.
ISTMAN MP | REUTERS