TEMPO.CO, Jakarta - Jerman akan memberlakukan lockdown yang lebih ketat dengan menutup sebagian besar toko mulai Rabu hingga 10 Januari karena gelombang kedua Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.
Jerman akan mempersingkat musim belanja Natal yang sibuk karena memperketat pembatasan virus corona dan mencoba mengendalikan penyebaran penyakit virus corona, kata Kanselir Angela Merkel pada Ahad.
"Saya akan mengharapkan tindakan yang lebih ringan. Tetapi karena musim belanja Natal, jumlah kontak sosial telah meningkat pesat," kata Merkel setelah pertemuan dengan para pemimpin 16 negara bagian federal, dilaporkan Reuters, 13 Desember 2020.
"Ada kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan ini," kata Merkel.
Hanya toko-toko penting seperti supermarket dan apotek, serta bank, yang tetap buka mulai 16 Desember. Salon rambut, salon kecantikan, dan salon tato juga harus tutup.
Sebuah tanda peringatan untuk memakai masker pelindung digambar di trotoar jalan raya utama Cologne Hohe Strasse (High Street) di tengah penyebaran virus corona (COVID-19) di Cologne, Jerman, 12 Desember 2020.[REUTERS / Wolfgang Rattay]
Pemerintah akan memberikan perusahaan yang terkena dampak dengan paket stimulus total sekitar 11 miliar euro (Rp 188 triliun) sebulan. Bisnis yang terpaksa tutup dapat menerima hingga 90% dari biaya tetap, atau naik 500.000 euro (Rp 8,5 miliar) sebulan, kata Menteri Keuangan Olaf Scholz.
Sekolah akan ditutup dan perusahaan diminta untuk menutup operasi atau menyuruh karyawan bekerja dari rumah. Penjualan kembang api akan dilarang menjelang Malam Tahun Baru.
Jerman telah diisolasi sebagian selama enam minggu, dengan bar dan restoran ditutup, sementara toko dan sekolah tetap buka. Beberapa daerah telah memberlakukan tindakan yang lebih keras saat infeksi naik.
"Lockdown ringan berdampak, tetapi itu tidak cukup," kata Gubernur negara bagian Bavaria Markus Soeder.
Pertemuan pribadi akan dibatasi tidak lebih dari lima orang dari dua rumah tangga. Untuk liburan natal, aturannya akan sedikit dilonggarkan agar keluarga bisa merayakan bersama.
Merkel dan Soeder mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah ekonomi dapat dibuka kembali setelah 10 Januari.
Infeksi harian baru dan kematian telah mencapai rekor dalam beberapa hari terakhir dan lebih banyak politisi semakin khawatir.
Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, lebih berhasil daripada banyak negara Eropa dalam mengendalikan pandemi pada gelombang pertama wabah selama Maret dan April. Namun, Jerman telah berjuang mengendalikan gelombang kedua Covid-19.
Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Jerman meningkat 20.200 menjadi 1.320.716, menurut data dari Robert Koch Institute (RKI) untuk hari Minggu. Sementara korban meninggal akibat Covid-19 yang dilaporkan naik 321 menambah total korban jiwa menjadi 21.787.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-germany/germany-to-impose-stricter-lockdown-to-battle-covid-19-idUSKBN28N068?il=0