TEMPO.CO, Jakarta - Terhitung mulai Rabu, 16 Desember 2020, hampir sebagian besar toko-toko di Jerman tidak boleh beroperasi sampai 10 Januari 2021. Langkah itu diberlakukan menyusul pengetatan aturan untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
“Saya ingin melonggarkan aturan-aturan, namun karena musim belanja Natal jumlah kontak sosial naik dengan pesatnya. Ada sebuah kebutuhan mendesak untuk mengambil langkah nyata,” kata Kanselir Jerman, Angela Merkel, Minggu, 13 Desember 2020.
Seorang warga Italia terinfeksi virus corona atau Covid-19 saat tiba di rumah sakit Helios di Leipzig, Jerman, 25 Maret 2020. Pasien positif virus corona yang berhasil sembuh mencapai 212.994 orang. Hendrik Schmidt/Pool via REUTERS
Hanya toko-toko seperti supermarket dan toko obat serta bank, yang boleh buka sampai 16 Desember 2020. Sedangkan salon kecantikan dan toko tato, harus ditutup.
Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengatakan pemerintah akan mengucurkan bantuan kepada perusahaan-perusahaan yang terdampak oleh pengetatan aturan ini, di mana total dana bantuan sebesar 11 miliar euro atau Rp 188 triliun.
Usaha-usaha yang dipaksa tutup karena pengetatan aturan pencegahan penyebaran Covid-19, bakal menerima sampai 90 persen uang perbaikan (usaha) atau dana bantuan tunai sebesar 500 ribu euro untuk satu bulan.
Sekolah tatap muka bakal ditutup dan perusahaan-perusahaan bakal diminta untuk menutup operasional mereka atau karyawannya harus bekerja dari rumah. Kembang api tidak boleh dinyalakan pada malam tahun baru.
Jerman sudah mengalami partial lockdown selama enam pekan. Bar-bar dan restoran tutup, namun sekolah dan beberapa toko masih buka. Di beberapa wilayah, kebijakan telah diperketat menyusul naiknya wabah virus corona di area itu.
Perdana Menteri untuk wilayah Bavaria, Jerman, Markus Soeder, mengatakan lockdown sudah berdampak, namun tampaknya masih belum cukup karena situasi masih belum terkendali.
Jerman adalah negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara itu terbilang lebih baik ketimbang negara lain di Eropa dalam mengendalikan penyebaran virus corona pada Maret dan April 2020 lalu. Namun dalam gelombang kedua virus corona, Jerman tampak terseok-seok.
Jumlah kasus virus corona di Jerman naik sebanyak 20.200 atau menjadi 1.320.716 kasus. Data dari Institut Robert Koch pada Minggu, 13 Desember 2020 memperlihatkan jumlah pasien virus corona yang meninggal juga mengalami kenaikan sebesar 321 orang atau total menjadi 21.787 orang.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-germany/germany-to-impose-stricter-lockdown-to-battle-covid-19-idUSKBN28N068