TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Presiden Amerika Terpilih Joe Biden kian terbentuk dengan berbagai penunjukkan beberapa pekan terakhir. Penunjukkan yang terbaru, ia menominasikan Gubernur Iowa Tom Vilsack sebagai Menteri Pertanian Amerika sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu, 12 Desember 2020.
Tidak semua penunjukkan yang ia lakukan berjalan mulus. Figur yang Joe Biden pilih sebagai Menteri Pertahanan, Lloyd Austin, mendapat penolakan dari partainya sendiri yaitu Demokrat. Mereka menganggap Austin tidak pas untuk memimpin Pentagon karena ia berlatar belakang militer. Walau pemilihannya akan menjadi catatan bersejarah sebagai pria kulit hitam pertama yang menjadi Menhan, Demokrat menganggap Pentagon sebaiknya dipimpin sipil untuk memastikan tidak ada konflik kepentingan.
Tom Vilsack, pilihan terbaru Joe Biden, juga termasuk penunjukkan yang dipertanyakan. Pemilihannya bertentangan dengan janji Joe Biden untuk memastikan keberagaman di kabinetnya. Para petani kulit hitam berharap Joe Biden memilih salah satu dari mereka untuk posisi Mentan, bukan orang kulit putih lagi. Joe Biden berdalih Vilsack punya pengalaman panjang yang sulit dikesampingkan.
Apabila semua pilihan Joe Biden untuk kabinetnya diperhatikan, ada kesamaan yang kentara di antara mereka. Persamaannya, mayoritas dari mereka adalah pejabat di era mantan Presiden Barack Obama. Joe Biden memilih orang-orang yang sudah ia kenal sebagai pembantunya.
Obama dan Joe Biden saling berangkulan saat berjalan di dalam Gedung Putih. Official White House Photo
Alejandro Mayorkas, yang dipilih Joe Biden sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri, adalah mantan deputi di kementerian tersebut. Lloyd Austin, yang dipilih sebagai Menhan, adalah mantan Kepala Pengawas Pasukan AS di Timur Tengah. Denis McDonough, Menteri Urusan Veteran, adalah mantan Kepala Staf Kepresidenan. Semua di era Obama.
Tom Vilsack, yang paling baru bergabung ke kabinet Joe Biden, pun bekas orang Obama. Bahkan, di masa Obama, ia menjabat posisi yang sama dengan yang diberikan kepadanya sekarang, Menteri Pertanian. Masih banyak nama-nama lainnya di kabinet Joe Biden yang merupakan bekas orang Obama.
Menurut beberapa figur Demokrat, pilihan-pilihan Joe Biden terlalu menunjukkan ia main aman, kurang progressif. Meski pilihan Joe Biden lumayan menunjukkan niatannya membuat kabinet yang inklusif, mereka beranggapan kabinet Joe Biden seharusnya bisa lebih kaya dan berani lagi.
Anggota Parlemen Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, adalah salah satu yang mempertanyakan pilihan-pilihan Joe Biden. Ia berkata, pesan inklusif dan keberagaman yang hendak ditunjukkan Joe Biden lewat kabinetnya masih kurang jelas. "Apa pesan besar yang hendak disampaikan?" ujarnya.
Joe Biden ternyata sadar betul bahwa ia main aman. Dikutip dari laporan kantor berita Al Jazeera, ia mengakui bahwa dirinya masih bergantung pada orang-prang peninggalan Obama. Namun, menurut ia, hal itu yang terbaik karena yang dibutuhkan Amerika sekarang adalah figur-figur berpengalaman yang bisa menstabilkan situasi di negeri Paman Sam lagi.
Democratic 2020 U.S. presidential nominee Joe Biden speaks at his election rally, after the news media announced that Biden has won the 2020 U.S. presidential election over President Donald Trump, in Wilmington, Delaware, U.S., November 7, 2020. U.S. President-elect Joe Biden on Monday will announce a 12-member task force to deal with the coronavirus pandemic, kicking off a busy week in which he will move forward with the presidential transition on a number of fronts. Lisa Bernhard produced this report. REUTERS/Jim Bourg
"Beberapa dari mereka adalah wajah yang familiar. Beberapa adalah orang baru dengan jabatan baru. Semua sama-sama menghadapi tantangan baru. Itu hal bagus," ujar Joe Biden.
"Mereka membawa pengalaman panjang dan pola pikir yang berani. Dan, yang pasti, mereka tahu bagaimana pemerintah sebaikan bekerja untuk warga Amerika," Joe Biden menambahkan.
Ahli strategi politik Demokrat, Mark Riddle, mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan bergantung pada "orang-orang" Obama jika Biden merasa itu yang terbaik. Namun, ia menyarankan Joe Biden untuk memberikan perhatian lebih terhadap penanganan pandemi COVID-19 dahulu daripada berdebat soal pilihan menteri atau kebijakan sosial.
"Gagal atau tidaknya kabinet Joe Biden akan ditentukan oleh faktor apakah mereka bisa fokus akan tugasnya. Jika sejak awal fokusnya adalah kerja, kerja, dan kerja, saya anggap itu bagus. Kalau fokusnya lebih ke mewujudkan idealisme progressif, saya khawatir kita balik ke titik semula," ujar RIddle.
ISTMAN MP | REUTERS | AL JAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2020/12/11/biden-surrounding-himself-with-familiar-obama-era-faces