Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

image-gnews
Ilustrasi aborsi. TEMPO
Ilustrasi aborsi. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, - Majelis Rendah Argentina resmi menyetujui rancangan undang-undang (RUU) tentang legalisasi aborsi pada Jumat pagi waktu setempat. Persetujuan ini mereka ambil setelah mayoritas anggota dewan mendukungnya.

Mengutip Reuters, 131 anggota dewan Argentina mendukung RUU tersebut, 117 menentang, dan 6 lainnya abstain terhadap RUU yang memperbolehkan aborsi hingga usia kehamilan 14 minggu ini.

Selanjutnya RUU ini akan dibawa ke tingkat senat yang pembahasannya diprediksi berlangsung lebih sengit. Pasalnya pada 2018 RUU serupa kandas di tingkat senat setelah lolos di pembahasan Majelis Rendah.

Persetujuan RUU yang didukung pemerintah ini dinilai sebagai langkah maju dan dapat mempengaruhi perubahan di Amerika Latin yang dikenal konservatif.

“Ini adalah langkah fundamental dan pengakuan atas perjuangan panjang yang telah dilakukan oleh gerakan perempuan di negara kami selama bertahun-tahun,” kata Elizabeth Gómez Alcorta, Menteri Perempuan, Gender dan Keragaman pemerintah, setelah pemungutan suara dikutip dari Reuters, Jumat, 11 Desember 2020.

"Kami akan terus bekerja agar penghentian kehamilan secara sukarela menjadi undang-undang," ucap dia.

Pengesahan RUU di tingkat Majelis Rendah diwarnai dengan perdebatan sengit sejak Kamis kemarin. Sementara di luar gedung kongres, dua kelompok massa yang menentang dan mendukung RUU ini menggelar unjuk rasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pengunjuk rasa yang mendukung RUU itu berkumpul di luar Gedung Kongres dengan mengenakan syal hijau. Sementara kelompok oposisi, yang mengenakan syal biru muda, turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang RUU tersebut.

"Mereka tidak ingin menunjukkan apa itu aborsi," kata Mariana Ledger yang memprotes RUU ini sambil memegang salib dan boneka janin tanpa kepala dan berlumuran darah.

Organisasi Amnesty International menyambut baik persetujuan majelis rendah dan meminta Senat mendukungnya.

Undang-undang Argentina saat ini hanya mengizinkan aborsi secara sukarela jika ada risiko serius bagi sang ibu atau jika terjadi pemerkosaan, meski para aktivis mengatakan banyak perempuan seringkali tidak mendapatkan perawatan yang memadai.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN28K18S?il=0

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lestari Moerdijat: Perjuangan Perempuan Indonesia Belum Selesai

7 hari lalu

Lestari Moerdijat: Perjuangan Perempuan Indonesia Belum Selesai

Nilai-nilai dalam Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, harus menjadi dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara


Pamit Main, Wanita Muda di Bogor Ditemukan Penuh Luka di Wajah dan Tangan

7 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Pamit Main, Wanita Muda di Bogor Ditemukan Penuh Luka di Wajah dan Tangan

Korban tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Polres Bogor Kota mengklaim sudah mengantongi identitas pelaku


Perempuan WNI Diculik di Malaysia, Polisi Tangkap 14 Tersangka

10 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Perempuan WNI Diculik di Malaysia, Polisi Tangkap 14 Tersangka

Seorang perempuan WNI diculik di Penang, Malaysia. Pelaku meminta tebusan hingga Rp1,7 miliar


India Sahkan RUU Quota untuk Perempuan di Parlemen

10 hari lalu

Zarifa Ghafari merupakan wali kota perempuan pertama di Afganistan. Lulusan sarjana ekonomi di India yang sempat menjadi wirausaha itu pernah memiliki sebuah stasiun radio populer yang ditujukan untuk wanita di Wardak, Afganistan. Facebook/zarifa.ghafari
India Sahkan RUU Quota untuk Perempuan di Parlemen

Majelis tinggi India mensahkan RUU quota untuk perempuan di parlemen, yang selanjutnya, RUU menunggu ratifikasi dari majelis negara bagian.


UNESCO Masukkan Pusat Penyiksaan Argentina sebagai Situs Warisan Dunia

12 hari lalu

Bekas Sekolah Mekanik Angkatan Laut, atau ESMA, di Buenos Aires, Argentina, adalah tempat penyiksaan dan pemenjaraan ilegal pada masa kediktatoran militer negara tersebut [Agustin Marcarian/Reuters
UNESCO Masukkan Pusat Penyiksaan Argentina sebagai Situs Warisan Dunia

Pusat penahanan Argentina dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia PBB oleh Badan Dunia Pelestarian Budaya (UNESCO) untuk mengingat sejarah mengerikan


Indonesia Berpotensi Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik dengan Argentina

13 hari lalu

Pekerja saat melakukan aktivitas produksi Nikel Sulfat di PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), Pulau Obi, Maluku Selatan, 17 Juni 2023. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) melalui entitas asosiasinya, PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), resmi melakukan ekspor perdana nikel sulfat pada hari ini, Jum'at, 16 Juni 2023. Sebanyak 5.584 ton nikel sulfat yang dikemas dalam 290 kontainer siap dikapalkan ke salah satu mitra bisnis NCKL yang berada di China. Ini sekaligus menjadi tonggak pencapaian baru bagi NCKL dalam lingkar bisnis hilirisasi nikel. Nikel sulfat hasil pemurnian di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara ini akan digunakan dalam produksi baterai lithium dengan kandungan nikel yang tinggi. Di masa mendatang, penggunaan baterai litium jenis ini akan terus meningkat, terutama dalam industri kendaraan listrik. TEMPO/Subekti.
Indonesia Berpotensi Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik dengan Argentina

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) melihat adanya peluang untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik dengan Argentina, Chile dan Peru.


Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Brasil dan Argentina Menang, Ekuador Kejutkan Uruguay

19 hari lalu

Marquinhos dari Brasil mencetak gol pertama mereka dalam Kualifikasi Amerika Selatan antara Peru vs Brasil di Estadio Nacional, Lima, Peru, 12 September 2023. REUTERS/Sebastian Castaneda
Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Brasil dan Argentina Menang, Ekuador Kejutkan Uruguay

Gol telat Marquinhos membawa Brasil mengalahkan Peru 1-0 di kualifikasi Piala Dunia 2026.


Tanpa Lionel Messi, Argentina Bungkam Bolivia 3-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

19 hari lalu

Nicolas Gonzalez dari Argentina mencetak gol ketiga mereka dalam Kualifikasi Piala Dunia Amerika Selatan melawan Bolivia di Estadio Hernando Siles, La Paz, Bolivia, 12 September 2023. REUTERS
Tanpa Lionel Messi, Argentina Bungkam Bolivia 3-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menjabat kapten menggantikan Lionel Messi, Angel Di Maria membuat dua assist.


Paus Dilecehkan Capres Argentina, Pastor Buenos Aires Gelar Misa

25 hari lalu

Para imam menghadiri misa untuk menolak serangan terhadap Paus Fransiskus yang dilakukan calon presiden Javier Milei, dari koalisi La Libertad Avanza, di lingkungan vila 21-24, di Buenos Aires, Argentina, 5 September 2023. REUTERS/Agustin Marcarian
Paus Dilecehkan Capres Argentina, Pastor Buenos Aires Gelar Misa

Sejumlah pastor dari distrik miskin di Buenos Aires mengadakan misa untuk mendukung Paus Fransiskus yang dilecehkan calon presiden Argentina Milei


Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

27 hari lalu

Suasana ruang kelas di Universitas Avicenna setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 6 September 2021. Terjadi perbedaan kondisi kelas universitas di bawah pemerintahan Taliban, yaitu dengan memberikan tirai sebagai sekat untuk memisahkan tempat duduk mahasiswa laki-laki dan perempuan. Social media handout/via REUTERS.
Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Taliban mendesak agar masyarakat internasional bersabar terkait pendidikan untuk anak perempuan di Afghanistan