Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan Prancis Terancam Tidak Bisa Melaut di Selat Inggris Setelah Brexit

Nelayan mengosongkan jaring ikan di atas kapal pukat berbasis Boulogne-sur-Mer
Nelayan mengosongkan jaring ikan di atas kapal pukat berbasis Boulogne-sur-Mer "Nicolas Jeremy" di Laut Utara, di lepas pantai utara Prancis, 7 Desember 2020. [REUTERS / Pascal Rossignol / File Photo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis akan memberi kompensasi kepada para nelayan Prancis atau mengajari mereka keterampilan baru jika kesepakatan perdagangan Brexit mengancam mata pencaharian mereka.

Pernyataan menteri kelautan Prancis ini adalah upaya untuk menghindari bentrokan di laut antara kapal Prancis dan Inggris.

Kapal-kapal penangkap ikan Prancis di masa lalu sering menabrak kapal-kapal Inggris, dan awaknya kadang-kadang sampai saling lempar barang ketika mereka merasa saingannya menyerbu perairan mereka. Insiden terakhir dari perseteruan ini terjadi pada 2018, yang disebut insiden perang kerang.

Banyak yang mengira pertempuran kecil dapat berkobar lagi, terutama jika tidak ada kesepakatan perdagangan yang dicapai antara Inggris dan Uni Eropa, karena aturan transisi saat ini masih memberikan akses kapal UE ke perairan Inggris dan akan berakhir pada akhir tahun.

"Saya sangat ingin mencegah insiden di laut dan kekecewaan, mungkin bahkan kemarahan para nelayan," kata Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin, dikutip dari Reuters, 11 Desember 2020.

"Saya adalah putri seorang nelayan, saya tahu seperti apa jenis bentrokan ini dan konsekuensinya. Saya akan mencoba mencegahnya," kata Girardin, yang berasal dari kepulauan kecil Prancis Saint-Pierre dan Miquelon di lepas pantai Kanada.

Sebagai menteri kelautan, Girardin bertanggung jawab untuk menyusun rencana darurat untuk memberi kompensasi kepada mereka yang terlibat dalam penangkapan ikan. Dia mengatakan mereka akan menerima bantuan keuangan dan bahkan dukungan untuk mempelajari keterampilan baru dan berganti pekerjaan, terlepas dari kesepakatan tentang penangkapan ikan disetujui atau tidak.

"Saya tahu para pelaut tidak suka meletakkan jaring mereka, tidak ada yang ingin disubsidi karena tidak bekerja, tapi itu mungkin sesuatu yang harus kita hadapi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya pada dasarnya optimistis, tetapi Anda harus realistis pada saat yang sama. Kami hanya memiliki beberapa jam tersisa sampai hari Minggu. Posisi memancing sangat jauh," kata Girardin.

"Saya berasal dari Saint Pierre dan Miquelon, pembicaraan memancing dengan Kanada sangat sulit. Selama negosiasi, Anda harus mempersiapkan yang terbaik dan juga yang terburuk."

Sepertiga dari 7.500 nelayan Prancis akan terpengaruh oleh Brexit, katanya, sebagian besar di sepanjang pantai Calais, Normandy, dan Brittany.

Nelayan Prancis telah melobi Presiden Emmanuel Macron untuk tidak memberikan satu inci pun atas hak penangkapan ikan, tetapi pemerintahnya diam-diam telah membatalkan tuntutan awal untuk mempertahankan status quo dan berusaha mempersiapkan mereka untuk mendapatkan konsesi.

Sementara kesepakatan hampir pasti berarti pengurangan kuota di perairan Inggris, tidak ada kesepakatan yang berarti tidak ada akses untuk kapal UE. Inggris dan UE telah menetapkan Minggu sebagai tenggat waktu untuk menandatangani pakta perdagangan baru Brexit.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-britain-eu-france-fishing/you-have-to-be-realistic-france-prepares-fishermen-for-the-worst-over-brexit-idUKKBN28K2S0

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pekan Nasional Petani Nelayan akan Dihadiri Perwakilan dari Negara-negara ASEAN

15 jam lalu

Ilustrasi Petani. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Pekan Nasional Petani Nelayan akan Dihadiri Perwakilan dari Negara-negara ASEAN

Pekan Nasional Petani Nelayan akan dihadiri perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN.


Pemprov Jateng dan IOJI Kerja Sama Perlindungan Nelayan Kecil dan AKP Migran

15 jam lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemprov Jateng dan IOJI Kerja Sama Perlindungan Nelayan Kecil dan AKP Migran

Pemprov Jawa Tengah dan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) kerja sama program perlindungan nelayan kecil dan migran.


Pangeran Harry Sebut Pers Berlumuran Darah, Ini Sebabnya

18 jam lalu

Pangeran  Harry, Duke of Sussex, menghadiri upacara penobatan Raja Charles dan Ratu Camilla Inggris di Westminster Abbey, di London, Inggris 6 Mei 2023. REUTERS/Phil Noble/Pool
Pangeran Harry Sebut Pers Berlumuran Darah, Ini Sebabnya

Pangeran Harry menuding pers berlumuran darah karena meretas telepon dan kegiatan melanggar hukum lainnya demi membuat berita tentang dirinya.


Kilas Balik Perjalanan 14 Tahun Karier Karim Benzema Bersama Real Madrid

1 hari lalu

Pemain Real Madrid Karim Benzema. REUTERS/Juan Medina
Kilas Balik Perjalanan 14 Tahun Karier Karim Benzema Bersama Real Madrid

Setelah bergabung dengan Real Madrid pada 2009 dari klub Prancis Lyon, Karim Benzema memulai karier awalnya dengan sedikit kesulitan.


Danau Maninjau Tercemar, Ikan Rinuak Langka Sejak Tujuh Bulan Lalu

3 hari lalu

Pemandangan Danau Maninjau dari Puncak Lawang, Agam, Sumatera Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Danau Maninjau Tercemar, Ikan Rinuak Langka Sejak Tujuh Bulan Lalu

Ikan rinuak itu menjadi langka setelah air Danau Maninjau tercemar akibat terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau.


Hikayat Guglielmo Marconi Mematenkan Radio Ciptaannya

3 hari lalu

Radio langka merk Marconi milik pelestari radio antik Denny Kesumah di kediamannya di kawasan Arcamanik, Bandung, Senin, 16 November 2020. Pria ini menerapkan konsep
Hikayat Guglielmo Marconi Mematenkan Radio Ciptaannya

Marconi juga orang pertama yang berhasil menyiarkan sinyal radio transatlantik pertama.


Duta Besar Lebanon di Prancis Dituduh Melakukan Pemerkosaan dan Kekerasan

4 hari lalu

Rami Adwan, Dubes Lebanon untuk Prancis. Foto :  Linkedin
Duta Besar Lebanon di Prancis Dituduh Melakukan Pemerkosaan dan Kekerasan

Duta Besar Lebanon untuk Prancis, Rami Adwan, diselidiki atas dugaan pemerkosaan dan kekerasan


Test Drive: Citroen C3 Tawarkan Suspensi Ternyaman di Kelasnya

7 hari lalu

Citroen Indonesia menggelar media test drive dari Jakarta ke Bandung pada 30 hingga 31 Mei 2023 untuk menjajal Citroen C3. FOTO: TEMPO/Erwan Hartawan
Test Drive: Citroen C3 Tawarkan Suspensi Ternyaman di Kelasnya

Citroen C3 unjuk kebolehan selama test drive. Suspensi depan MacPherson Strut with-Coil Spring serta belakang Rear Twits with coil spring.


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Benarkah Peserta dan Joki UTBK Tak Bisa Dipidana?

7 hari lalu

Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Benarkah Peserta dan Joki UTBK Tak Bisa Dipidana?

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 30 Mei 2023, dipuncaki artikel kasus peserta UTBK 2023 yang menggunakan jasa joki.


Malaysia Selidiki Awak Kapal China yang Diduga Menjarah Bangkai Kapal Perang Dunia II

7 hari lalu

Kapal HMS Prince of Wales milik Angkatan Laut Inggris di Singapura 1941. Dok. Abrahams, H J (Lt), Royal Navy/wikimedia.org
Malaysia Selidiki Awak Kapal China yang Diduga Menjarah Bangkai Kapal Perang Dunia II

Penjaga pantai Malaysia mengatakan bahwa pihak berwenang menanyai awak kapal China yang dicurigai menjarah dua bangkai kapal Inggris Perang Dunia II