TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan marah besar atas pandemi virus corona dan kerusakan ekonomi yang ditimbulkan dari musibah ini. Laporan itu disampaikan oleh sebuah badan mata-mata Korea Selatan, Jumat 27 November 2020.
Pemberitaan Associated Press disebutkan Kim juga memerintahkan dilakukan langkah-langkah yang dituding irasional demi memperlambat penyebaran wabah. Di antara langkah yang diambil adalah mengeksekusi mati setidaknya dua orang, melarang mencari ikan di laut dan pemberlakuan lockdown Ibu Kota Pyongyang.
Informasi terbaru ini berasal dari anggota parlemen Korea Selatan yang berbicara pada wartawan pada Jumat, 27 November 2020 setelah melakukan pertemuan tertutup dengan National Intelijen Service (NIS), yakni badan intelijennya Korea Selatan.
NIS mendapat laporan dari stafnya bahwa satu dari dua orang yang dieksekusi mati itu adalah seorang money changer (penukar uang) yang sangat terkenal di Pyongyang. Dia dikabarkan menjadi orang yang disalahkan oleh Korea Utara atas anjloknya nilai tukar mata uang negara itu.
Satu orang lainnya diduga seorang pejabat tinggi pemerintah Korea Utara yang tertangkap atas tuduhan melanggar impor barang-barang dari luar Korea Utara di tengah pandemi.
Ekonomi Korea Utara ikut menanggung beban pandemi virus corona. Pasalnya, Korea Utara terpaksa menutup pintu perbatasan dengan mitra dagang terbesarnya, Cina sejak Januari 2020.
Asosiasi Perdagangan Internasional Korea pada pekan ketiga November 2020 mengatakan perdagangan Korea Utara dengan Cina sepanjang September 2020 anjlok sampai 73 persen dan kemungkinan sampai 80 persen total sepanjang 2020.
NIS menyebut Kim juga menerapkan aturan larangan menangkap ikan di laut agar tidak ada penularan virus di laut. Bukan hanya itu, lockdown juga sudah diberlakukan di beberapa wilayah di Korea Utara, termasuk di Ibu Kota Pyongyang dan wilayah utara Provinsi Jagang. Untuk sementara, Korea Utara juga menghentikan aktivitas pariwisatanya.
Korea Utara sejauh ini mengklaim tidak ada kasus positif Covid-19 di negara itu dan tidak ada kematian yang disebabkan virus corona. Ketika vaksin virus corona mulai disetujui secara luas, Kim dilaporkan mencoba membajak atau meretas setidaknya satu perusahaan farmasi di Korea Selatan yang mengembangkan vaksin. Namun upaya itu tidak berhasil.
Sumber: https://www.businessinsider.com/north-korea-kim-jong-un-raging-covid-19-orders-executions-2020-11?r=US&IR=T