TEMPO.CO, Jakarta - Chuck Yeager, pilot pertama yang berhasil menembus kecepatan suara, meninggal dunia. Dikutip dari kantor berita Reuters, Ia meninggal di usia 97 tahun atau kurang lebih 7 dekade setelah ia mencetak sejarah tersebut.
"Dengan berat hati saya mengatakan bahwa kekasih saya, Jenderal Chuck Yeager, meninggal dunia pada pukul 9 malam waktu setempat. Dia menjalani hidup yang bahagia selama ini, sebagai pilot terbaik di Amerika, pencetak sejarah, petualang, dan patriot yang akan selalu dikenang," ujar istri dari Chuck Yeager, Victoria, Selasa, 8 Desember 2020.
Yeager sejatinya nyaris gagal menjadi manusia pertama yang berhasil menembus kecepatan suara. Ketika bergabung ke Angkatan Udara Amerika, tahun 1941, dirinya ditugaskan bukan untuk menjadi pilot melainkan teknisi. Naik pesawat saja, saat itu, dirinya muntah. Namun, pengalaman dan pengetahuannya soal pesawat pada akhirnya membuat Yeager menjadi pilot.
Dirinya menjadi sorotan ketika Perang Dunia II. Menerbangkan pesawat tempur P-51 Mustang, yang ia panggil Glamourous Glennis untuk mengenang kekasihnya kala itu, Chuck Yeager berhasil menghancurkan 12 pesawat Jerman. Bahkan, 5 di antaranya ia hancurkan dalam sekali pertempuran di udara (dogfight). Hal itu tak ayal membuat karirnya di AU makin moncer.
Begitu Perang Dunia II berakhir, jasa Chuck Yeager dilanjutkan. Ia dijadikan test pilot di Pangkalan Angkatan Udara Muroc, California, yang tengah mengerjakan proyek rahasia XS-1. Tugas yang diberikan kepadanya adalah memecahkan kecepatan suara, Mach 1, dengan pesawat-pesawat yang diuji. Dalam sepekan, Yeager bisa menguji 12 pesawat.
Fotografer Darek Siusta memotret pesawat F/A-18F Super Hornet menembus batas suara pada kecepatan sekitar 760 mil/jam (1,225km/jam). Kecepatan suara pertama kali dipecahkan pilot Amerika Serikat, Chuck Yeager pada 14 Oktober 1947. dailymail.co.uk
Butuh dua tahun bagi Yeager untuk bisa menembus kecepatan suara. Ia mencetaknya pada 14 Oktober 1947 dengan pesawat Bell X-1 berwarna jingga. Gilanya, Yeager menembus tembok kecepatan suara tersebut dalam keadaan cedera tulang rusuk akibat jatuh dari kuda. Yeager, dalam berbagai kesempatan, mengaku berbohong kepada atasannya karena takut bakal dibebastugaskan.
Oleh penulis Tom Wolfe, kisah Chuck Yeager itu diabadikan dalam bukunya yang berjudul The Right Stuff. Terbit tahut 1979, buku Wolfe itu bercerita tentang masa-masa awal program luar angkasa Amerika, termasuk keterlibatan Chuck Yeager di dalamnya.
Chuck Yeager, sebelum meninggal, mengatakan bahwa buku Wolfe lah yang membuat ia menjadi legenda. Menurut Yeager, dirinya berhasil menembus kecepatan suara karena faktor pengetahuan atas pesawatnya, visi, dan keberuntungan.
Pesawat terakhir yang diuji oleh Yeager adalah F-15 di mana ia juga membawanya menembus kecepatan suara. Setelah itu, ia pensiun dan lebih banyak bercerita soal pengalaman-pengalamannya. Ia juga aktif di media sosial.
ISTMAN MP | REUTERS