TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, berharap dan percaya bahwa hubungan Amerika dan Cina bisa membaik ketika Joe Biden memimpin nanti. Ia sendiri mengaku menginginkan hubungan Cina dan Amerika yang menonjolkan objektivitas serta rasionalitas.
"Saya percaya Cina dan Amerika benar-benar bisa bekerja sama di berbagao area mulai dari menangani pandemi, pemulihan ekonomi, serta perubahan iklim," ujar Wang Yi, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 7 Desember 2020.
Menurut Wang Yi, agar situasi ideal itu bisa terwujud, hal yang dibutuhkan adalah niat dan rasa hormat terhadap satu sama lain. Jika kedua negara bisa saling menghargai satu sama lain, kata Wang Yi, maka tidak akan sulit untuk menemukan kesamaan sikap sembari menangani perbedaan yang ada.
Wang Yi pun mengajak Presiden Amerika Terpilih Joe Biden untuk melanjutkan dialog dengan Cina di berbagai level. Lembaga legislatif, think tank, komunitas bisnis, dan media juga bisa berpartisipasi menurut Wang Yi
"Semua kembali ke Amerika untuk membuat keputusan yang benar terkait masa depan kedua negara," ujar Wang Yi.
Sebagaimana diketahui, di bawah pemerintahan Donald Trump, hubungan antara Amerika dan Cina memburuk. Keduanya kerap berkonflik untuk berbagai isu mulai dari masalah COVID-19 hingga Laut Cina Selatan. Soal COVID-19, misalnya, Amerika menuduh virus tersebut berasal dari Wuhan, Cina, di mana merupakan titik awal wabah COVID-19 terjadi di dunia.
Joe Biden sendiri mengatakan bahwa Cina adalah kompetitor terbesar Amerika. Namun, ia tidak menutup kemungkinan kerjasama yang lebih baik dengan negara pimpinan Xi Jinping itu ke depannya. Ia pun tidak berencana menghentikan kerjasama dagang tahap pertama antara Cina dan Amerika yang diinisiasi oleh Donald Trump pada Januari lalu.
Dalam perjanjian dagang tahap pertama itu, Cina sepakat untuk meningkatkan belanja ke Amerika, baik dalam hal produk maupun jasa. Nilai yang dijanjikan Cina kurang lebih US$200 miliar untuk dua tahun ke depan.
Sebagai balasannya, Amerika akan memotong tarif yang dibebankan kepada produk-produk Cina dengan nilai total US$120 miliar sebesar 50% (menjadi 7,5 persen).
Di luar masalah nilai dagang dan tarif, kesepakatan tahap pertama itu juga mencakup masalah perlindungan kekayaan intelektual, layanan keuangan, serta mata uang. "Saya tidak akan membuat keputusan yang buru-buru, hal itu termasuk soal tarif. Saya tidak akan membiarkan prasangka mengaburkan pertimbangan saja," ujar Joe Biden beberapa pekan lalu.
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/china-us-relations-foreign-policy-wang-yi-13717222