Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dimarahi Donald Trump, Jaksa Agung William Barr Pertimbangkan Mundur

image-gnews
William Barr tersenyum selama jeda dalam dengar pendapat Komite Kehakiman Senat tentang pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]
William Barr tersenyum selama jeda dalam dengar pendapat Komite Kehakiman Senat tentang pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Amerika, William Barr, dikabarkan akan mundur dari posisinya. Kabar tersebut muncul beberapa hari setelah William Barr dimarahi oleh Donald Trump karena mengakui tidak ada bukti yang menunjukkan kecurangan di Pilpres Amerika.

Kabar tersebut diungkapkan oleh orang-orang di dalam administrasi Donald Trump. Mereka berkata, William Barr tidak terima "di-bully" oleh Donald Trump gara-gara mengatakan fakta sesungguhnya.

"Barr bukanlah orang yang mau di-bully...Walau begitu, dia belum mengambil keputusan final (soal mundur)," ujar salah satu pejabat di Pemerintahan Trump, yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari CNN, Senin, 7 Desember 2020

Kementerian Kehakiman Amerika, tempat William Barr bekerja, belum memberikan komentar hingga sekarang. Hal serupa juga berlaku untuk Donald Trump.

Pekan lalu, tak lama setelah pemanggilan William Barr ke Gedung Putih, Donald Trump pun segan memberikan pandangannya soal William Barr. Ia meminta kepada para awak media untuk kembali menanyakan hal itu beberapa pekan lagi karena ia telah meminta Barr untuk kembali menyelidiki dugaan kecurangaan Pilpres Amerika.

Sebelum dipanggil Donald Trump, William Barr sendiri sudah disorot. Membantu Donald Trump yang mengklaim dicurangi di Pilpres Amerika, William Barr meminta para jaksa untuk segera memulai penyelidikan soal dugaan tersebut.

Dalam melakukannya, William Barr melangkahi Departemen Tindak Pidana Pemilu. Alhasil, di kalangan para jaksa, ia dianggap menyalahgunakan wewenangnya. Kepala departemen terkait saja sampai mundur karena merasa telah diintervensi oleh William Barr. Namun, seperti diketahui, belakangan Barr mengakui bahwa kecurangan Pilpres Amerika memang tidak ada buktinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada dugaan kecurangan pemilu yang sistemis dan masif, bahwa mesin pemilu telah diprogram untuk mengubah hasil. Kami di Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Kementerian Kehakiman telah mengeceknya, namun tak ada bukti mendukung dugaan itu," ujar William Barr beberapa hari lalu.

Di sisi lain, mundur dari jabatannya bukanlah hal baru bagi William Barr. Ia hampir melakukannya Februari lalu. Hal itu berkaitan dengan kisruh pembatalan rekomendasi hukuman untuk Roger Stone yang diduga atas desakan Presiden Donald Trump.

Presiden Donald Trump mengkritik langkah Departemen Kehakiman Amerika yang merekomendasikan hukuman tujuh hingga sembilan tahun penjara untuk Roger Stone. Stone, yang merupakan sahabat dekat Trump, didakwa telah berbohong di konggres, menghambat pemeriksaan saksi, serta menghalangi penyidikan.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/12/06/politics/william-barr-considering-leaving-office/index.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

6 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

9 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

9 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

13 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

14 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

16 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

18 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

18 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

18 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?