TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan pengantin baru asal Chicago membatalkan pesta pernikahan karena virus corona dan menggunakan biaya resepsi untuk membagikan makanan kepada orang lain.
Ketika sebagian besar calon pengantin mengubah rencana pernikahan sebagai akibat dari pandemi dengan mengurangi jumlah undangan atau mengadakan resepsi yang lebih kecil, Emily Bugg dan Billy Lewis punya ide mulia untuk mengubah resepsi pernikahan mereka dengan memberikan sesuatu kepada orang lain.
Bugg dan Lewis telah merencanakan resepsi pernikahan besar untuk keluarga dan teman, tetapi pandemi corona menggagalkan rencana mereka. Pasangan itu menikah bulan lalu dalam upacara kecil dengan hanya seorang fotografer.
Karena tidak ada pesta atau resepsi, atau menyewa gedung besar, pasangan masih memiliki deposit katering sebesar US$ 5.000 (Rp 70,7 juta). Mereka pun memutuskan mengubah makanan katering menjadi makanan Thanksgiving dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan.
Pengantin baru dan perusahaan katering membantu menyajikan 200 makanan untuk orang-orang dengan penyakit mental yang serius.
"Dalam skema besar, membatalkan pernikahan besar bukanlah hal terburuk yang bisa terjadi," kata Bugg, dikutip dari CNN, 7 Desember 2020. "Kami bahagia bisa menikah, dan kami sangat senang bisa membantu klien Thresholds merasakan keterkaitan dari perjamuan Thanksgiving sebagai akibat dari pembatalan pesta pernikahan."
Pengelola katering, Heidi Moorman Coudal, yang memiliki perusahaan Big Delicious Planet yang berbasis di Chicago, menceritakan bagaimana pasangan itu bertanya bagaimana mengubah deposit mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Coudal mengatakan sebagian besar pasangan meminta uang mereka kembali, atau mereka hanya memikirkan waktu dan sumber daya yang digunakan katering untuk merencanakan menu pernikahan mereka sebagai biaya tidak terpakai lainnya.
"Bagi mereka untuk berpikir tentang melakukan sesuatu untuk kebaikan yang lebih besar benar-benar mengharukan," kata Coudal.
"Semua orang sangat senang karena mereka tahu makanan ini akan sangat bermanfaat," tutur Coudal. "Saya menganggap Big Delicious Planet sebagai perusahaan yang memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, kami menyumbangkan waktu, sumber makanan, lokasi, dan taman komunitas kami, jadi saya senang bisa ikut serta dengan ini."
Bugg adalah pekerja organisasi nirlaba di Thresholds, penyedia kesehatan mental nirlaba di Chicago yang membantu orang dengan kondisi seperti gangguan bipolar, skizofrenia, dan depresi berat.
Tahun lalu, pusat kesehatan mental masyarakat menawarkan layanan kepada lebih dari 8.000 orang, termasuk anak-anak kecil, orang tua, tunawisma, dan veteran. Banyak klien Thresholds adalah orang-orang yang juga berjuang dengan kerawanan pangan dan hidup dengan penghasilan rendah.
Pasangan itu memberikan sumbangan lagi. Bugg dan Lewis juga meminta tempat pernikahan mereka untuk menyerahkan uang deposit sewa gedung untuk Epilepsi Foundation, badan amal lain yang juga diikuti Bugg.
CEO Thresholds Mark Ishaug mengatakan sumbangan itu benar-benar dibutuhkan karena organisasi nirlaba harus membatalkan penggalangan dana terbesarnya karena Covid-19. Dia mengatakan Thresholds biasanya menyelenggarakan makan Thanksgiving untuk klien mereka yang membutuhkan, tetapi harus membatalkannya juga di tengah pandemi.
"Ini benar-benar tidak bisa datang pada waktu yang lebih baik," kata Ishaug memuji Emily dan Bugg.
Ishaug mengatakan tindakan pasangan itu telah menginspirasi orang lain. Seorang pria Chicago lainnya menghubungi Thresholds untuk mengatakan bahwa pesta pensiunnya telah dibatalkan dan bertanya apakah dia dapat memberikan sumbangan untuk makanan Natal bagi mereka yang membutuhkan.
Sumber:
https://edition.cnn.com/2020/12/06/us/wedding-deposit-to-feed-needy-trnd/index.html