Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diduga Radikal, 76 Masjid Jadi Target Pemerintah Prancis

image-gnews
Seorang wanita membaca pengumuman yang dipasang di gerbang masuk Masjid Agung Pantin, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Masjid ini ditutup selama enam bulan terkait kasus pemenggalan guru bernama Samuel Paty oleh seorang pemuda Muslim pekan lalu. REUTERS/Antony Paone
Seorang wanita membaca pengumuman yang dipasang di gerbang masuk Masjid Agung Pantin, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Masjid ini ditutup selama enam bulan terkait kasus pemenggalan guru bernama Samuel Paty oleh seorang pemuda Muslim pekan lalu. REUTERS/Antony Paone
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis mulai menginvestigasi tempat-tempat ibadah yang mereka curigai sebagai sarang radikalisme. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, setidaknya ada 76 masjid yang mereka incar karena diyakini mengajarkan paham-paham radikal dan separatisme.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, menyatakan bahwa investigasi akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Jika kecurigaan mereka terbukti ketika investigasi, Gerald Darmanin memastikan tempat ibadah terkait akan ditutup.

"Beberapa hari ke depan, pemeriksaan akan dilakukan kepada (76) tempat-tempat ibadah tersebut. Jika kecuigaan kami terbukti, kami akan memintanya ditutup," ujar Darmanin, Kamis, 3 Desember 2020.

Diberitakan sebelumnya, upaya Prancis untuk menyingkirkan radikalisme mencapai level terbaru ketika seorang guru, bernama Samuel Paty, dibunuh di Paris. Dalam peristiwa tersebut, Samuel Paty dibunuh karena mengajarkan kebebasan berpendapat dengan karikatur Nabi Muhammad dari majalah satir Charlie Hebdo.

Isyarat Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berbicara selama Forum Perdamaian Paris di Istana Elysee di Paris, Prancis 12 November 2020. [Ludovic Marin / Pool via REUTERS]

Ketika pembunuhnya diketahui seorang Muslim, Presiden Emmanuel Macron menyampaikan kritikannya terhadap komunitas Islam. Menurut Macron, radikalisme lahir salah satunya dari krisis di tubuh agama, termasuk Islam. Ia kemudian menyatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan kelompok-kelompok radikalisme berada di Prancis untuk mempertahankan sekulerisme di sana.

Penutupan masjid yang dianggap mengajarkan paham-paham radikal menjadi salah satu agenda Macron pasca peristiwa di Paris. Bahkan, salah satu masjid sempat ditutup tak lama setelah pembunuhan Samuel Paty.

Darmanin melanjutkan bahwa ke-76 masjid Prancis tersebut dipilih dari total 2600 yang tersebar di berbagai kota. Mereka telah ditandai dan dipantau beberapa waktu terakhir untuk mengumpulkan bukti soal ada atau tidaknya radikalisme di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Beberapa masjid yang terletak di daerah padat penduduk memiliki Imam anti-Republikan yang telah diikuti intelijen," ujar Darmanin.

Darmanin enggan mengungkapkan nama-nama dari ke-76 masjid tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa sedikitnya masjid yang dicurigai mengajarkan paham radikal adalah bukti bahwa radikalisme belum meluas di Prancis.

"Hampir semua Muslim di Prancis, yang menghormati hukum Republik, dirugikan oleh mereka (kelompok radikal)," ujar Darmanin, mengklarifikasi tuduhan bahwa Prancis anti-Islam.

Darmanin menambahkan bahwa sebanyak 66 imigran yang terlibat radikalisme telah dideportasi. Ia menyebutnya sebagai musuh dalam selimut.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.aljazeera.com/news/2020/12/3/france-76-mosques-face-closure-66-migrants-deported

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

2 hari lalu

Polisi berjaga di luar Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

3 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

11 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

11 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

12 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

17 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

18 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

21 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

23 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza


Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

23 hari lalu

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai
Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

Galeries Lafayette Paris Haussmann, sebuah bangunan abad ke-19, bisa jadi alternatif Menara Eiffel.