TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan multinasional Unilever, yang berada di balik brand-brand ternama seperti Lux, Rexona, dan Sunsilk, menguji kebijakan kerja baru. Per Desember ini, karyawan mereka hanya perlu empat hari kerja dalam sepekan. Adapun uji coba pertama akan dilakukan di kantor cabang mereka di Selandia Baru.
Dikutip dari CNN, Unilever ingin melihat apa dampak dari durasi kerja yang lebih pendek terhadap karyawan-karyawan mereka. Jika ternyata hasilnya produktivitas yang lebih bagus, maka penerapan yang lebih luas akan diterapkan.
"Kami berharap hasil uji coba ini akan menjadikan Unilever sebagai perusahaan global pertama dengan cara kerja yang menguntungkan baik korporat maupun karyawan," ujar Direktur Unilever Selandia Baru, Nick Bangs, Selasa, 1 Desember 2020.
Bangs berkata, uji coba akan berlangsung selama setahun. Selama periode tersebut, karyawan-karyawan Unilever Selandia Baru boleh menentukan akan masuk di hari apa saja selama totalnya 4 hari dalam sepekan. Soal gaji, Nick Bangs memastikan tidak akan ada penyesuaian.
Sebagai catatan, Unilever bukan perusahaan pertama di Selandia Baru yang menguji coba kebijakan ini. Di tahun 2018, perusahaan lokal Perpetual Guardian telah menerapkannya lebih dulu. Mereka mengujicobanya selama dua bulan dan hasilnya memuaskan. Alhasil, mereka memutuskan untuk menjadikannya permanen.
"Ini adalah moment yang seru bagi tim kami dan bukti bahwa COVID-19 telah mengubah cara kami dalam memandang cara kerja...Saya sendiri percaya bahwa cara kerja yang lama telah usang," ujar Bangs.
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, mendukung keputusan Unilever. Ia sendiri beberapa kali menyuarakan ide tersebut, berharap akan membuat karyawan lebih bergairah untuk bekerja dan memulihkan ekonomi Selandia Baru.
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2020/12/01/business/unilever-new-zealand-four-day-week-intl-hnk/index.html