TEMPO.CO, Jakarta - India meyakinkan telah melakukan yang terbaik dalam menekan wabah virus corona yang mematikan. Pada 7 Januari 2020 ketika Cina mengumumkan tentang virus corona, pada keesokan harinya India segera melakukan rapat.
Kedutaan Besar India di Jakarta dalam keterangan tertulis, 30 November 2020, menjelaskan India mulai melakukan penyaringan pada penumpang yang tiba di negara itu terhitung mulai 17 Januari 2020. Ini dapat dikatakan India masuk kelompok negara-negara pertama di dunia yang melakukannya.
Seorang pekerja medis merawat pasien yang menderita penyakit virus corona (Covid-19), di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Yatharth di Noida, di pinggiran New Delhi, India, 15 September 2020.[REUTERS / Adnan Abidi]
Kasus positif Covid-19 di India pertama kali terdeteksi pada 30 Januari 2020. Tindakan pencegahan penyebaran pun segera dilakukan.
Diantara langkah pencegahan yang diambil adalah memperkenalkan Tes Antigen Cepat bersama dengan tes RT-PCR. Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada pekan pertama Maret 2020 memutuskan tidak akan mengikuti acara Holi Milan karena saran ilmiah ketika itu agar menjauhi pertemuan sosial.
Buruh migran membawa barang mereka saat mengantre sebelum memasuki stasiun kereta api di Mumbai, India, 20 Mei 2020. India memperpanjang lockdown untuk menekan penyebaran virus Corona hingga akhir Mei 2020. REUTERS/Francis Mascarenhas
Perdana Menteri Modi pada 24 Maret 2020 memberlakukan lockdown nasional atau ketika India tercatat memiliki sekitar 500 kasus positif Covid-19. Keputusan lockdown juga diambil saat kasus-kasus baru virus corona naik dari 10,9 persen menjadi 19,6% hanya dalam tempo sepekan dan waktu penggandaan hanya dalam waktu 3 hari.
Pada April 2020, sebagian besar wilayah di India mewajibkan penggunaan masker, sementara WHO menunggu hingga Juni sebelum merekomendasikannya ke seluruh dunia.
India meyakinkan keputusan memberlakukan lockdown atau penguncian nasional, telah mengubah lintasan India. Sebab jika opsi lockdown dilakukan terlambat, kemungkinan itu benar-benar tidak membantu karena fase eksponensial sudah aktif.
India memanfaatkan periode lockdown untuk menciptakan 15.362 fasilitas kesehatan khusus COVID-19, sekitar 15.40 lakh tempat tidur isolasi, 2,70 lakh tempat tidur yang dilengkapi oksigen, dan 78.000 tempat tidur ICU.
Terhitung sampai 28 November 2020, India mencatat ada total 6.731 kasus positif Covid-19 per satu juta penduduk dengan jumlah kematian akibat virus corona ada 98 kematian per satu juta penduduk di India.
Sedangkan di Amerika Serikat, ada 40 ribu kasus virus corona per satu juta penduduk dan 23.361 per satu juta penduduk di Inggris.