TEMPO.CO, Jakarta - Serangan teror belum berhenti di wilayah Afghanistan. Pada Ahad kemarin, teror bom kembali terjadi di sana, tepatnya di provinsi Ghazni. Sebuah mobil berisi bahan peledak diledakkan di depan pangkalan militer Afghanistan dan menyebabkan 40 orang tewas dan 24 luka-luka.
"Penyerang sempat dikonfrontir oleh aparat keamanan ketika ia mencoba paksa masuk ke pangkalan milter," ujar keterangan pers Kementerian Pertahanan Iran, Ahad, 29 November 2020.
Hingga berita ini ditulis, siapa dalang di balik serangan tersebut belum diketahui. Apabila mengacu pada tren selama ini, kemungkinannya dua, antara kelompok teroris Taliban atau ISIS.
Juru bicara Taliban, Zabiuhullah Mujahid, tidak membantah ataupun membenarkan kelompoknya terlibat dalam serangan terkait. Perlu diketahui, Taliban tengah mencoba berdamai dengan Amerika dan Afghanistan saat ini sebagai bagian dari rencana penarikan tentara AS dari timur tengah.
Ledakan di Ghzani bukan satu-satunya yang terjadi pada Ahad kemarin. Serangan serupa juga terjadi di timur Provinsi Zabul. Bedanya dengan serangan di Ghazni, penyerang mencoba menyasar para pejabat dearah, bukan pangkalan milirer.
Korban di sana tidak sebanyak di Ghazni. Dikutip dari CNN, satu orang tewas dan 23 luka-luka. Salah satu yang luka-luka adalah politisi Haji Ata Jan Haqbayan. Siapa yang bertanggungj jawab juga belum terungkap.
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2020/11/29/middleeast/car-bomb-afghanistan-intl/index.html