TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan bahwa pekan-pekan ke depan akan menjadi periode menentukan soal Brexit. Negosiasi dengan Uni Eropa, kata ia, masih berlanjut karena ada isu-isu yang harus dikelarkan. Walau begitu, kepada media, ia mengaku optimistis Inggris dan Uni Eropa bisa menemukan kesamaan sikap.
"Kami berada di posisi yang masuk akal. Ada beberapa hal yang harus diselesaikan," ujar Dominic Raab, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 29 November 2020.
Biasanya, negosiasi Brexit tidak pernah dilakukan di akhir pekan, apalagi di hari Minggu. Namun, karena deadline masa transisi Brexit tinggal 5 pekan lagi, Inggris dan Uni Eropa berupaya untuk segera menentukan sikap. Beberapa orang menyebut posisi Inggris dan Uni Eropa saat ini seperti pasangan yang tengah bercerai.
Dominic Raab berkata, tinggal dua masalah lagi yang harus diselesaikan oleh Inggris dan Uni Eropa. Ia tidak menyebutkan apa kedua masalah itu. Apabila mengacu pada diskusi-diskusi sebelumnya, maka dua masalah itu adalah soal kesetaraan perdagangan (Level Playing Field) dan akses ke wilayah perikanan.
Soal Level Playing Field, jika Inggris ingin mendapatkan akses tanpa tarif ke pasar tunggal Uni Eropa, maka Inggris harus melakukan hal serupa ke negara-negara Eropa. Inggris tidak boleh melakukan hal sebaliknya.
Jikaa perdagangan bebas tarif tidak bisa didapat, Inggris mengharapkan kesepakatan yang menyerupai CETA. CETA (Comprehensive Economic and Trade Agreement) adalah kesepakatan dagang Uni Eropa dan Kanada. Dalam kesepakatan CETA, hanya barang-barang tertentu saja yang dikenai tarif atau cukai.
Sementara itu, soal akses ke wilayah perikanan, Uni Eropa tahu betul bahwa perairan Inggris adalah salah satu yang terbaik untuk perikanan. Eropa ingin mendapatkan porsi di perairan tersebut, sementara Inggris menyatakan bahwa prioritas utama tetaplah kapal ikan mereka. Berapa besar porsi yang didapat, Inggris dan Uni Eropa belum sepakat.
Dominic Raab, dalam kesempatan berbeda, menyampaikan bahwa Uni Eropa terlalu mau banyak mengatur soal masalah perikanan. Ia berkata, ada prinsip-prinsip yang harus disadari Uni Eropa bahwa wilayah perikanan tersebut milik Inggris, bukan milik bersama.
"Intinya, jika semua berjalan sesuai rencana, maka keputusan akan didapat dalam beberapa hari ke depan," ujar Dominic Raab yang tidak menutup kemungkinan penundaan lagi hingga ke hari-hari terakhir. Hal itu bisa dipahami mengingat nilai perdagangan Inggris dan Uni Eropa yang bisa mencapai triliunan Dollar.
ISTMAN MP | REUTERS