TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Taiwan dari partai oposisi utama Taiwan Kuomintang (KMT) melempar jeroan babi dan adu pukul dengan anggota parlemen lainnya pada Jumat saat berdebat tentang pelonggaran impor daging babi AS. Keributan terjadi ketika faksi Partai KMT berupaya menghentikan perdana menteri menerima pertanyaan.
Presiden Tsai Ing-wen mengumumkan pada bulan Agustus bahwa pemerintah mulai 1 Januari akan mengizinkan impor daging babi AS yang mengandung ractopamine, zat aditif yang meningkatkan lemak tetapi dilarang di Uni Eropa dan Cina, serta daging sapi AS berusia 30 bulan lebih, dikutip dari Reuters, 28 November 2020.
Meskipun disambut baik di Amerika Serikat dan menghilangkan hambatan untuk kesepakatan perdagangan bebas dengan Taiwan, partai KMT sangat menentang keputusan itu dengan mempertanyakan keamanan pangan setelah beberapa skandal dalam beberapa tahun terakhir.
Suasana ketika para anggota parlemen Taiwan saling melempar usus babi saat terlibat perkelahian di gedung parlemen, di Taipei, Taiwan, 27 November 2020. REUTERS/Ann Wang
Sejak sesi terakhir parlemen dimulai pada pertengahan September, KMT telah memprotes keputusan impor daging babi dan menghalangi Perdana Menteri Su Tseng-chang untuk menyampaikan laporan rutin atau menerima pertanyaan, dengan menduduki podium tempat dia berbicara.
Muak dengan kebuntuan rapat, Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa memutuskan mereka akan memastikan Su dapat berbicara pada Jumat, dan membentuk penghalang pelindung di sekitarnya saat dia masuk, ketika anggota parlemen KMT meniup peluit, memegang spanduk, dan membunyikan klakson angin.
Ketika Su mulai berbicara, anggota parlemen KMT melemparkan ember isi perut babi ke arahnya, dan beberapa saling adu jotos. Anggota KMT dan Chen Po-wei dari Partai Pembangunan Negara Taiwan juga berkelahi.
Su segera mundur, tetapi kemudian naik kembali untuk menerima pertanyaan, tetapi suaranya diredam oleh teriakan anggota parlemen KMT.
DPP mengecam protes tersebut, dengan mengatakan bahwa membuang isi perut babi adalah pemborosan makanan dan mengotori lantai parlemen. DPP menyerukan untuk kembali ke debat rasional.
KMT mengatakan keputusan daging babi sengaja dibuat buru-buru dan menimbulkan ancaman kesehatan. DPP membantah tuduhan tersebut.
"Untuk melindungi kesehatan masyarakat dan melindungi jaminan keamanan pangan, partai oposisi tidak bisa tidak melawan," kata KMT tentang protes Jumat.
Meski menganut sistem demokrasi, parlemen Taiwan sering terlibat dalam perselisihan antarfaksi yang berujung baku hantam.
Selama bertahun-tahun rapat parlemen Taiwan diwarnai adu jotos, tarik-menarik rambut, dan melempar botol. The Independent melaporkan, pada Juli 2017, sejumlah anggota parlemen Taiwan melempar kursi ketika diskusi berubah menjadi perdebatan sengit.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-taiwan-politics-idUSKBN2870G5
https://www.independent.co.uk/news/world/asia/taiwan-parliament-pig-guts-punches-us-pork-imports-b1762744.html