Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Akhir Transisi Brexit, Negosiasi Inggris dan Uni Eropa Masih Buntu

image-gnews
Ratusan orang bersorak setelah Inggris resmi keluar dari Uni Eropa di Lapangan Parlemen di London, 31 Januari 2020. inggris resmi keluar dari blok Uni Eropa pada Jumat malam setelah tiga tahun referendum dan negosiasi panjang Brexit. REUTERS/Simon Dawson
Ratusan orang bersorak setelah Inggris resmi keluar dari Uni Eropa di Lapangan Parlemen di London, 31 Januari 2020. inggris resmi keluar dari blok Uni Eropa pada Jumat malam setelah tiga tahun referendum dan negosiasi panjang Brexit. REUTERS/Simon Dawson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan Uni Eropa masih belum menemukan kata sepakat dalam negosiasi Brexit mereka. Padahal, akhir masa transisi Brexit tinggal 5 pekan lagi dan mereka harus segera menentukan sikap sebelum itu.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Uni Eropa akan mengirimkan negosiator mereka, Michael Bernier, ke Inggris dalam waktu dekat. Harapannya, segela perbedaan di antara Uni Eropa dan Inggris bisa dituntaskan dalam kunjungan itu. Adapun isu yang akan dinegosiasikan meliputi perikanan, persaingan usaha, serta penyelesaian konflik di kemudian hari.

"Sangat jelas bahwa masih ada perbedaan penting dan substansial yang perlu dijembatani. Kami akan mengupayakan penyelesaiannya," ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Jumat, 27 November 2020.

Boris Johnson mengakui bahwa kepastian soal Brexit bergantung pada niat kedua pihak. Dengan kata lain, ia mengakui bahwa tidak akan ada keputusan jika baik Uni Eropa dan Inggris tidak mau berkompromi.

Michael Bernier, negosiator Uni Eropa, mengamini pernyataan Boris Johnson bahwa kedua kubu masih berputar-putar di isu yang sama. Sejauh ini, baik Uni Eropa dan Inggris sama-sama belum mau berkompromi. Oleh karenanya, menurutnya, keputusan baru akan ada di menit-menit terakhir.

Salah seorang diplomat Uni Eropa, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa perbedaan antara Inggris dan pihaknya masih sangat besar. Ia pesimistis negosiasi akan berujung pada sebuah keputusan mutual, terutama jika Inggris tak segera mengambil sikap.

Anggota Parlemen Eropa bereaksi setelah memberikan suara pada kesepakatan Brexit selama sesi pleno di Parlemen Eropa di Brussels, Belgia 29 Januari 2020. [REUTERS / Yves Herman / Pool]



Sudah Siap untuk No Deal Brexit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walau Uni Eropa dan Inggris masih berupaya untuk mengakhiri transisi Brexit dengan keputusan mutual, mereka bersiap akan skenario terburuk: No Deal. Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen, sudah menyampaikan hal itu pada hari Rabu kemarin.

Apapun keputusan kedua kubu, hal itu akan menentukan apakah Inggris akan tetap memiliki akses ke pasar tunggal Eropa secara bebas atau tidak. Jika hasilnya No Deal, maka Inggris harus memikirkan imbas ke Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara karena mereka bagian dari Inggris Raya. Hal paling kompleks akan dialami Irlandia Utara karena ia berbagi perbatasan dengan Irlandia yang Eropa.

Per berita ini ditulis, hal yang masih menjadi masalah dalam negosiasi Brexit ada dua. Hal pertama adalah soal keseteraan dalam perdagangan (Level Playing Field). Jadi, jika Inggris ingin mendapatkan akses tanpa tarif ke pasar tunggal Uni Eropa, maka Inggris tidak boleh melakukan hal sebaliknya kepada negara-negara dari Eropa.

Untuk Level Playing Field, jika perdagangan bebas tarif tidak bisa didapat, Inggris mengharapkan kesepakatan yang menyerupai CETA. CETA (Comprehensive Economic and Trade Agreement) adalah kesepakatan dagang Uni Eropa dan Kanada. Dalam kesepakatan CETA, hanya barang-barang tertentu saja yang dikenai tarif atau cukai.

Selain Level Playing Field, hal kedua yang kerap diributkan dalam negosiasi Brexit adalah masalah Perikanan. Uni Eropa tahu betul bahwa perairan Inggris adalah salah satu yang terbaik untuk perikanan. Eropa ingin mendapatkan porsi di perairan tersebut, sementara Inggris menyatakan bahwa prioritas utama tetaplah kapal ikan mereka.

Presiden Amerika Terpilih Joe Biden sudah mewanti-wanti Inggris untuk berhati-hati mengambil keputusan. Ia khawatir No Deal Brexit akan berdampak ke perdagangan lintas batas yang selama ini terjadi di Irlandia dan Irlandia Utara. Padahal, hal itu diatur dalam Perjanjian Jumat Agung yang mendamaikan kedua sisi ketika berkonflik.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-britain-eu-barnier/brexit-goes-down-to-the-wire-eu-and-uk-say-big-differences-remain-idUSKBN2870S4?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

2 hari lalu

Uni Eropa menegaskan keinginan menolak komoditas yang dihasilkan dengan membabat hutan dan merusak lingkungan
Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.


Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

3 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

Angkatan Udara Inggris mengirimkan 10 ton bantuan makanan ke Gaza dengan menggunakan helikopter.


4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

Empat negara Eropa ini bersiap-siap untuk mengakui Palestina sebagai negara meski itu mengundang kemarahan Israel.


Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

6 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa


Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

6 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

Kate Middleton menjelaskan, saat menjalani operasi pada Januari lalu, ditemukan sel kanker di tubuhnya dan kini tengah menjalani kemoterapi.


Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

David Cameron dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih jadi Presiden RI


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

9 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

9 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris berjalan setelah menghadiri kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham, di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. REUTERS/Chris Radburn
Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

Sejumlah media terkemuka Rusia menuliskan bahwa Raja Charles III telah meninggal karena kanker. Berita itu membuat Kedubes Inggris turun tangan.


Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

9 hari lalu

Oliver Dowden. REUTERS
Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

Wakil Perdana Menteri Inggris meyakinkan tidak akan meninggalkan Israel, namun saat yang sama menyerukan gencatan senjata