TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia akan menutup beberapa pabrik sarung tangan milik Top Glove agar bisa menjalankan tes virus corona pada para karyawannya. Langkah ini dilakukan setelah lebih dari 2 ribu buruh pabrik dinyatakan positif Covid-19.
Top Gloves adalah produsen pembuat sarung tangan dari latek terbesar di dunia, yang pada tahun ini menuai untung gara-gara pandemi virus corona dengan meroketnya permintaan untuk produk tersebut dan alat perlindungan diri.
Akan tetapi, sebanyak 28 pabrik dari perusahaan itu akan ditutup secara bertahap setelah 2.453 pekerjanya positif Covid-19 dari total 5.767 tes Covid-19 yang sudah dilakukan.
“Mereka yang positif Covid-19 sudah dirawat di rumah sakit dan orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka sudah melakukan karantina mandiri supaya tidak menular ke pekerja yang lain,” kata Direktur Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah.
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia menjalani Rapid Test saat tiba di kedatangan Internasional Terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 7 April 2020. Sebanyak 156 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang pulang ke Jawa Timur menjalani rapid test untuk pencegahan penyebaran corona virus atau COVID-19. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dari total 2.524 pegawai pabrik yang positif Covid-19, sebanyak 2.360 adalah buruh migran atau tenaga kerja asing yang bekerja di sana, dan 164 warga negara Malaysia.
Menteri Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan Kementerian Kesehatan telah memberikan nasehat dan mengevaluasi risiko. Pemerintah Malaysia berkeras agar beberapa pabrik Top Glove ditutup bertahap supaya pemeriksaan kesehatan dan karantina mandiri untuk tindakan lebih lanjut.
Yaakob tidak menjelaskan kapan persisnya penutupan sebagian pabrik sarung tangan itu akan dimulai.
“Kami sudah tuntas melakukan pemeriksaan kesehatan di beberapa hostel pada 5.700 pekerja. Kami berkomitmen melakukan apa yang direkomendasikan (Kementerian Kesehatan) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19 pada sisa pekerja kami di Meru, Klang, Malaysia,” demikian keterangan Top Glove
Sumber: https://www.reuters.com/article/top-glove-workers/update-2-malaysia-to-shut-some-top-glove-factories-in-phases-amid-virus-outbreak-idUSL1N2I90JH