TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden memperlihatkan sinyalemen akan menunjuk Reema Dodin, perempuan berdarah Palestina – Amerika Serikat (AS) untuk menduduki sebuah jabatan kunci di Gedung Putih. Hal itu langsung menimbulkan kontroversi politik di Israel.
Biden mengumumkan penunjukkan itu pada Senin, 23 November 2020. Ketika itu, Biden mengatakan Dodim akan menjabat satu dari dua jabatan wakil direktur dari tim legislatif luar negerinya, yang bertugas membantu menentukan kebijakan-kebijakan presiden.
Dodin sebelumnya orang dalam di pemerintah AS. Penunjukkanya menjadi bukti perwujudan janji kampanye Biden yang tertuang dalam Rencana Kemitraan dengan komunitas Arab - Amerika setebal enam halaman. Rencana Kemitraan itu dipublikasi pada Agustus 2020, dimana Biden berjanji mencabut larangan umat Islam masuk AS dan akan mengakui hak-hak warga Arab-Amerika.
“Masyarakat Amerika sangat ingin pemerintahan kami mulai bekerja dan penunjukan hari ini akan membantu meningkatkan agenda kami serta memastikan setiap warga Amerika mendapat kesempatan yang adil,” kata Biden.
Joe Biden saat berkampanye secara drive-in di Heinz Field in Pittsburgh, Pennsylvania, 2 November 2020. REUTERS/Kevin Lamarque
Situs gulfnews.com menuliskan Dodin adalah keturunan Yordania – Amerika, namun akar keluarganya dari Palestina. Jika tidak ada aral melintang, pada Januari 2021 nanti dia bakal menduduki jabatan Wakil Direktur Gedung Putih bidang legislatif. Jabatan ini mentasbihkannya sebagai perempuan Arab –Amerika pertama yang menduduki posisi kunci ini atau perempuan Palestina – Amerika yang pernah mengabdi di jajaran pejabat eksekutif Presiden AS.
Dodin saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf dan Direktur lantai Senat Partai Demokrat Dick Durbin. Dia pernah pula menjabat sebagai Konsul Senat Durbin dan direktur penelitian.
Jabatan lain yang pernah diembannya adalah ajudan Subkomite Kehakiman bidang HAM dan Hukum.
Dodin lahir di North Carolina, AS, dari pasangan Bajis dan Samia Dodin, yang keturunan Yordania-Palestina. Orang tua Dodim merantau dari Durea, Hebron, Tepi Barat, Palestina pada 1960-an.
Kakek Dodin, Mustafa Dodin, pernah menjabat sebagai Menteri Sosial di Yordania dan penah terlibat dalam negosiasi damai Israel-Palestina pada 1970-an.
Dodin merampungkan kuliah S1 di Universitas California, AS, jurusan ilmu politik dan ekonomi pada 2002. Selama menempuh pendidikan, dia pernah berpartisipasi dalam kegiatan pro-Palestina.
Dua tahun setelah lulus, Dodin magang di kantor balai kota Dick Durbin, AS. Pada saat yang sama, dia mendapatkan gelar doktor bidang hukum dari Universitas Illinois di Urbana–Champaign, AS.
Di panggung politik AS, Dodin diketahui pernah menjadi relawan dalam kampanye Presiden Barack Obama 2008 dan kampanye presiden Hillary Clinton pada 2016.