TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan Palestina bersedia membuka dialog perdamaian dengan Israel melalui mediasi pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden.
Menteri Luar Negeri Riyad al-Maliki mengatakan pada Forum Dialog Mediterania Kamis malam, bahwa Palestina bersedia kembali ke meja negosiasi dengan Israel berdasarkan resolusi hukum internasional.
"Saat ini, kami mengirimkan pesan yang jelas, tidak hanya kepada Israel dan pemerintahan Biden, tetapi juga kepada orang-orang Eropa dan banyak lainnya, bahwa Palestina siap untuk terlibat kembali sepenuhnya, dengan Israel, dalam memperbarui negosiasi tanpa prasyarat, asalkan pembaruan negosiasi didasarkan pada kerangka acuan yang sudah diakui, yang berarti resolusi PBB, Prakarsa Perdamaian Arab, dan hukum internasional," kata al-Maliki, dikutip dari Times of Israel.
Tidak jelas bagaimana pesan itu disampaikan, karena al-Maliki kemudian mengklarifikasi bahwa Otoritas Palestina (PA) hanya berkomunikasi secara tidak langsung dengan tim transisi Biden.
"Kami secara tidak langsung telah melakukan kontak dengan timnya, dan kami berharap kami dapat terlibat kembali dengan pemerintahan baru di Washington pada 20 Januari," kata al-Maliki.
Wakil ketua Fatah Mahmoud al-Aloul, orang kepercayaan dekat Presiden PA Mahmoud Abbas, mengatakan kepada Radio Voice of Palestine pada Senin bahwa PA telah mencapai "sejumlah pemahaman" dengan tim transisi pemerintahan yang akan datang. Al-Aloul menolak berkomentar lebih lanjut dan mengatakan bahwa dia tidak ingin terburu-buru.
Seorang juru bicara Abbas mengatakan seminggu setelah kemenangan Biden bahwa PA bersedia untuk kembali ke negosiasi dengan Israel, selama rencana perdamaian kontroversial Presiden Donald Trump dibatalkan dan kedua belah pihak kembali ke negosiasi dari titik di mana mereka terakhir berhenti.
Pejabat Otoritas Palestina secara terbuka berharap Trump dikalahkan oleh Biden. PA secara konsisten menuduh bahwa pemerintahan Trump bias berat sebelah terhadap Israel, dan memutuskan semua kesepakatan dengannya setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.
Sumber:
https://www.timesofisrael.com/pa-says-it-conveyed-to-biden-administration-interest-in-return-to-peace-talks/