TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Argentina, Alberto Fernandez, mendeklarasikan masa berkabung selama tiga hari untuk mendiang legenda sepak bola Diego Maradona. Sebagaimana diketahui, Maradona meninggal di usia 60 tahun karena serangan penyakit jantung yang ia derita.
"Saya sangat sedih. Saya tengah bekerja dengan (Santiago) Cafiero (Sekretaris Kabinet) ketika saya dikabari. Saya tidak bisa mempercayainya. Ini kabar terburuk yang bisa kami terima. Kami mencintainya," ujar Fernandez, sebagaimana dikutip dari media Argentina, Clarin, Kamis, 26 November 2020.
Wafatnya Maradona tidak hanya diperingati dengan masa berkabung. Jenazahnya juga akan disemayamkan di Istana Kepresidenan Argentina, Casa Rosada. Pejabat Pemerintah Argentina sudah menghubungi keluarga Maradona untuk mengorganisir pemakaman di sana hari ini.
Dalam catatan sejarah, hanya ada satu atlit yang dimakamkan di Casa Rosada. Ia adalah Juan Manuel Fangio, juara dunia F1 lima kali yang meninggal pada 17 Juli 1995. Dengan kata lain, Maradona menjadi atlit kedua di Argentina yang pemakamannya diperingati secara nasional.
Di luar olahraga, ada tujuh presiden yang dimakamkan di Casa Rosada. Mereka adalah Bartolomé Mitre, Manuel Quintana, Carlos Pellegrini, Roque Sáenz Peña, Julio Argentino Roca, Marcelo Torcuato de Alvear dan Néstor Kirchner pada 2010 lalu.
Seorang wanita menangis saat mengenang kematian legenda Argentina Diego Maradona di depan stadion Diego Armando Maradona di Buenos Aires, Argentina, 25 November 2020. Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya pada usia 60 tahun. REUTERS/Martin Villar Seorang pria menangis saat mengenang kematian legenda Argentina Diego Maradona di depan San Paolo di Naples, Italia, 25 November 2020. Pemerintah Argentina menetapkan tiga hari berkabung nasional setelah kematian Maradona. REUTERS/Yara Nardi
Sementara itu, di berbagai kota, warga telah turun ke jalan untuk berkabung atas kematian Maradona. Di Ibu Kota Argentina Buenos Aires, misalnya, mereka turun ke jalan untuk berdoa, tabur bunga, serta menyanyikan lagu-lagu patriotik. Maradona adalah pahlawan bagi mereka, membantu Argentina memenangkan Piala Dunia di tahun 1986 dan maju ke final Piala Dunia 1990.
Contoh lain, di Boca, warga berkumpul di depan markas Boca Juniors. Maradona membangun karir sepakbolanya di sana selain di Argentinos Juniors. Warga berkumpul untuk berdoa sekaligus menaruh karangan bunga bagi Maradona.
"Dia datang dari sini (Boca), bersama kami," ujar warga Argentina dan pendukung setia Boca Juniors, Juan Jose Quinteros.
"Dengan tangan Tuhan yang ia punya, dia memberikan berkat kepada kami, rakyat Argentina," ujar Quinteros menambahkan. Apa yang dikatakan Quinteros mengacu pada Gol Tangan Tuhan yang dilakukan Maradona ketika berhadapan dengan Timnas Inggris di Piala Dunia 1986.
Kawasan perumahan di mana Maradona tinggal, San Andres, serta La Plata di mana ia menjadi direktur Tim Gimnasia y Esgrima juga ramai dipenuhi warga. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan Argentina untuk mengenang jasa-jasa Maradona. Sementara itu, di jalanan, petunjuk-petunjuk lalu lintas digital menampilkan tulisan "Terima Kasih Diego"
ISTMAN MP | REUTERS
https://www.reuters.com/article/soccer-argentina-maradona-streets-int-idUSKBN28533T