TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengampuni mantan penasehat keamanan nasionalnya, Michael Flynn. Ia memberikan grasi kepada Flynn yang dua kali mengaku berbohong soal peran Rusia di Pilpres Amerika 2016. Dalam pengakuannya, Flynn membenarkan bahwa dirinya berbohong ke FBI ketika ditanya apakah ada interaksi antara Amerika dan Rusia begitu Donald Trump dinyatakan menang Pilpres Amerika.
"Adalah kehormatan bagi saya untuk mengumumkan bahwa Jenderal Michael T. Flynn telah diampuni secara penuh. Selamat kepada @GenFlynn dan keluarganya, sekarang kalian bisa merayakan thanksgiving secara meriah," ujar Donald Trump via twitter, Rabu waktu setempat, 25 November 2020.
It is my Great Honor to announce that General Michael T. Flynn has been granted a Full Pardon. Congratulations to @GenFlynn and his wonderful family, I know you will now have a truly fantastic Thanksgiving!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 25, 2020
Keputusan Donald Trump memberikan grasi kepada Flynn tak ayal membuat marah Demokrat. Apalagi, hal tersebut dilakukan di tengah transisi kepemimpinan ke Presiden Amerika Terpilih Joe Biden. Ada juga yang menyebutnya sebagai langkah korup
Kepala Komite Yudikatif Parlemen AS, Jerry Nadler, misalnya berkata bahwa grasi yang diberitakan Donald Trump terhadap Michael Flynn sangat tidak beralasan. Flynn pun, menurut ia, tidak berhak menerima ampun karena sudah berbohong di tengah investigasi sebuah perkara penting.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Parlemen AS, Nancy Pelosi. Ia menyebut pemberian grasi terhadap Michael Flynn sebagai korupsi dan penyalahgunaan wewenang dan korupsi.
Adapun langkah Donald Trump ini bukan yang pertama selama ia menjabat sebagai Presiden Amerika. Dia sudah beberapa kali mengampuni oran-orang yang terlibat kejahatan serius. Misalnya, ia sudah mengampuni personil Militer AS yang terlibat kejahatan perang. Ia juga mengampuni Joe Arapio, mantan sheriff Arizona yang merupakan anti-imigran garis keras.
Terkait Flynn, Donald Trump sudah menimbang pengampunannya sejak Maret lalu. Kala itu, ia mengatakan bahwa investigasi yang dilakukan terhadap Michael Flynn telah menghancurkan kehidupannya dan keluarganya.
ISTMAN MP | REUTERS