TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk membatalkan larangan masuk kepada sebagian besar pelancong non-warga Amerika Serikat (AS), yang baru berkunjung dari Brazil, Inggris, Irlandia dan 26 negara Eropa lainnya.
Kabar tersebut diperoleh dari lima sumber di Pemerintah AS dan pejabat di penerbangan. Namun Gedung Putih dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri serta Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, kompak belum mau berkomentar.
Banyak pejabat di Pemerintah AS menentang larangan masuknya pelancong dari negara-negara yang kasus positif Covid-19-nya tinggi karena dinilai tidak masuk akal. Negara lain pun banyak yang tidak memberlakukan hal serupa.
Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat akan melakukan tes virus corona atau Covid-19 secara drive thru di Seattle, Washington, 17 Maret 2020. REUTERS/Brian Snyder
Mereka juga berpandangan pencabutan larangan masuk bagi para pelancong bisa mendorong maskapai di AS yang sedang terseok-seok setelah perjalanan internasional anjlok sampai 70 persen.
Sejauh ini, Presiden Trump belum memilih mencabut larangan masuk bagi pelancong mengingat infeksi virus corona di Eropa masih tinggi. Sumber mengatakan salah satu alasan yang menjadi larangan itu diberlakukan adalah fakta negara-negara Eropa belum akan mengizinkan sebagian besar warga negara AS melakukan perjalanan kunjungan dalam waktu dekat.
Pemerintahan Trump memberlakukan larangan perjalanan bagi para pelancong dari negara tertentu dalam upaya menekan penyebaran virus corona. Trump masih mempertimbangkan mencabut larangan masuk bagi pelancong yang baru berkunjung dari Cina atau Iran.
Rencana Trump itu sejauh ini mendapat dukungan dari gugus tugas penanganan virus corona Gedung Putih, badan kesehatan masyarakat dan badan lainnya di negara itu.
Pembatasan masuknya pelancong yang sebagian besar dari Eropa, diberlakukan sejak pertengahan Maret 2020. Sedangkan Brazil memberlakukan aturan yang sama mulai Mei 2020.
Presiden Trump melarang masuknya pelancong yang baruberkunjung dari Cina mulai 31 Januari 2020. Sebulan kemudian atau pada Februari 2020, dia menambahkan daftar pelancong yang baru dari Iran tidak boleh masuk AS. Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri memberikan pengecualian kepada mereka yang melakukan perjalanan untuk tujuan kemanusiaan, respon kesehatan masyarakat dan keamanan nasional.
Belakangan AS juga memberikan pengecualian kepada pelancong dari Eropa yang ingin melakukan kunjungan bisnis di AS, investor, akademisi, mahasiswa dan wartawan. Sedangkan hampir semua negara-negara Eropa masih belum membolehkan pelancong yang baru dari AS masuk ke negara-negara itu.
Adapun Inggris dan Irlandia, sudah membuka pintu bagi para pelancong dari AS, namun mereka harus menjalani karantina mandiri segera setelah tiba di dua negara itu. Brazil pun tidak melarang masuk pelancong dari AS.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-usa-travel/exclusive-white-house-considers-lifting-european-travel-restrictions-sources-idUSKBN2851EP?il=0