TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Selandia baru meminta maaf karena telat tujuh jam menanggapi laporan seorang pria Christchurch yang diancam oleh anggota geng.
Polisi membutuhkan waktu tujuh jam untuk menelepon kembali seorang pria yang diancam oleh dua anggota geng.
Keterlambatan itu memicu permintaan maaf dari polisi, yang mengatakan tanggapan mereka terhadap aduan masyarakat "di bawah ekspektasi".
Dikutip dari Stuff, 25 November 2020, seorang pria Christchurch yang menolak disebutkan namanya, mengatakan dia menyerempet mobil lain yang sedang terparkir ketika dia memarkir mundur mobilnya dari jalan masuk rumahnya di Phillipstown pada Senin tengah hari.
Dia menepi dan keluar dari mobilnya saat pemilik mobil lain menyeberang jalan dengan pria lain. Kedua pria tersebut diketahui sebagai anggota geng.
"Saya ingin berhenti dan melakukan hal yang benar dan dia bertanya apakah saya ingin macam-macam dengan geng mereka, kemudian mereka mulai menghancurkan spion mobil saya," cerita pria tersebut.
Pria berusia 50 tahun, yang baru saja mendapat tunjangan difabel setelah lehernya patah, hendak mengambil foto plat nomor mobil lain ketika anggota geng kedua mengancamnya.
Korban lari ke dalam rumah untuk menelepon polisi, kemudian dia ingat meninggalkan kunci di mobilnya.
Mobilnya masih ada di sana ketika dia kembali tetapi kuncinya, dan orang-orang dengan mobil yang diparkir, sudah hilang.
Dia kemudian menelepon polisi dan memberi tahu mereka apa yang terjadi. Polisi tidak meneleponnya kembali hingga pukul 19.30 lebih atau tujuh jam setelah insiden tersebut.
Menurut laporan, petugas yang menerima aduan mencatat insiden itu sebagai kerusakan yang disengaja, padahal seharusnya dikategorikan sebagai perampokan. Diketahui bahwa kesalahan tersebut akhirnya terungkap sesaat sebelum polisi meneleponnya kembali.
Pria itu mengatakan kepada polisi bahwa dia baru saja meminum beberapa pil tidur dan meminta polisi agar datang keesokan hari. Ketika bangun sebelum pukul 8 pagi, dia melihat mobilnya telah dihancurkan.
"Saya menduga mereka mungkin mau mencurinya, tetapi karena tidak bisa mereka malah membakarnya," kata korban yang mengambil baterai mobil sebelum tidur agar tidak dicuri.
Dia mengatakan polisi telah meminta maaf kepadanya tentang keterlambatan merespons aduannya pada Selasa.
Komandan area metro polisi Canterbury Superintendent Lane Todd mengatakan polisi sedang menyelidiki lambatnya respons.
"Polisi telah meminta maaf secara langsung kepada korban dalam masalah ini atas tanggapan kami yang lambat dan dia terus diberi informasi tentang perkembangan penyelidikan," kata Lane Todd.
Sumber:
https://www.stuff.co.nz/national/crime/123505588/police-apologise-for-sevenhour-delay-after-man-threatened-by-gang-members