Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komnas HAM Ethiopia Sebut 600 Orang Tewas Akibat Konflik di Tigray

image-gnews
Seorang wanita Ethiopia yang melarikan diri dari pertempuran yang sedang berlangsung di wilayah Tigray, membawa anaknya di dekat sungai Setit di perbatasan Sudan-Ethiopia di desa Hamdayet di negara bagian Kassala timur, Sudan 22 November 2020. Ribuan orang tinggalkan Tigray, Ethiopia menuju Sudan guna cari perlindungan. Hal itu terjadi akibat panasnya konflik antara pemerintah Ethiopia-pasukan Tigray. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/File Photo
Seorang wanita Ethiopia yang melarikan diri dari pertempuran yang sedang berlangsung di wilayah Tigray, membawa anaknya di dekat sungai Setit di perbatasan Sudan-Ethiopia di desa Hamdayet di negara bagian Kassala timur, Sudan 22 November 2020. Ribuan orang tinggalkan Tigray, Ethiopia menuju Sudan guna cari perlindungan. Hal itu terjadi akibat panasnya konflik antara pemerintah Ethiopia-pasukan Tigray. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, -  Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia (EHRC) dalam penyelidikannya mengatakan setidaknya 600 warga sipil tewas akibat perang saudara yang berlangsung sejak awal bulan ini di Kota Mai Kadra, wilayah Tigray. Namun angka kematian diduga lebih tinggi.

EHRC menjelaskan temuan ini diperoleh dari penelusuran tim khusus yang bertemu dengan para saksi penyintas, dan pihak lainnya. Menurutnya EHRC, sejumlah orang dari kelompok etnis yang berbeda terbunuh di Mai Kadra, Tigray, tetapi pelaku secara khusus menargetkan etnis Amhara dan Wolkaits.

“Milisi lokal dan aparat keamanan polisi bergabung dengan anggota kelompok Samri untuk melakukan penggerebekan dari pintu ke pintu dan membunuh ratusan orang yang mereka identifikasi sebagai etnis 'asal Amhara dan Wolkait', dengan memukuli mereka dengan tongkat, menikam mereka dengan pisau, parang dan kapak serta mencekiknya dengan tali," kata laporan EHRC dikutip dari Aljazeera, Rabu, 25 November 2020.

Tim independen mengatakan telah menemukan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh kelompok pemuda setempat bernama Samri, dengan dukungan dari warga sipil Tigrayan lainnya, polisi dan milisi.

Perang saudara di Ethiopia pecah sejak 4 November 2020 ketika Perdana Menteri Abiy Ahmed melancarkan serangan terhadap pemerintah daerah Tigray. Hal ini didorong dugaan serangan yang dilakukan pasukan keamanan Tigray terhadap pos-pos militer pemerintah pusat di wilayah utara.

Sejak itu, informasi sulit diperoleh dan diverifikasi karena ada pemutusan komunikasi dan akses ke Tigray yang dikontrol dengan ketat. Kedua belah pihak dituduh melakukan kekejaman terhadap warga sipil, dengan ribuan orang diyakini telah terbunuh dan puluhan ribu lainnya mengungsi hingga saat ini.

Penguasa Tigray, dari Front Pembebasan Rakyat Tigrayan (TPLF), sebelumnya menolak tanggung jawab atas pembantaian di Mai Kadra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semenara itu, beberapa dari 40 ribu orang yang mengungsi ke Sudan menuduh pemerintah ingin memusnahkan orang-orang Tigray. “Pemerintah ingin mengusir orang Tigray, jadi kami lari. Orang-orang hidup dalam konflik di sana," kata Gowru Awara, seorang pengungsi Ethiopia di Sudan kepada Aljazeera.

Pemerintah menyangkal menargetkan warga sipil dalam kampanyenya melawan TPLF dan menolak tuduhan diskriminasi terhadap etnis Tigray. "Sebuah kebohongan total," kata pernyataan pemerintah

ALJAZEERA

Sumber:

https://www.aljazeera.com/news/2020/11/24/over-600-people-killed-by-tigrayan-youth-group-commission

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota


Parlemen Indonesia Walk Out Saat Israel Ajukan Pembelaan Genosida

2 hari lalu

Para delegasi DPR RI saat melakukan aksi walk out pada sidang lanjutan Inter-Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swis, Senin (25/3/2024). Foto: TVR/nr
Parlemen Indonesia Walk Out Saat Israel Ajukan Pembelaan Genosida

Aksi tersebut dilakukan sebagai respon kekecewaan terhadap sikap Israel yang mengajukan draf proposal draf kemanusiaan terkait pembelaan dalam melakukan genosida terhadap warga Palestina.


5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

14 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

Pernikahan yang tampak bahagia sekali pun pasti ada saja masalah. Berikut kata terapis tentang berbagai masalah yang berpotensi serius bila didiamkan.


Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

14 hari lalu

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih
Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

Dalam lima bulan, Israel membunuh lebih banyak anak-anak di Gaza dibandingkan dengan total anak yang tewas karena konflik global 4 tahun terakhir


Siapa Jimmy Cherizier, Pentolan Geng Haiti yang Paling Ditakuti?

19 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Siapa Jimmy Cherizier, Pentolan Geng Haiti yang Paling Ditakuti?

Haiti mencekam. Geng kriminal yang dipimpin Jimmy Cherizier menguasai negara ini.


Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

24 hari lalu

Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

Serangan Israel terhadap warga Palestina yang menantikan bantuan pada Kamis pagi di Gaza, menewaskan 118 orang dan melukai lebih dari 750 orang


Pembantaian Tepung: Bagaimana Israel Menembaki Warga yang Menanti Bantuan di Gaza

26 hari lalu

Sejumlah warga Palestina membawa sekarung tepung yang diambil dari truk bantuan di dekat pos pemeriksaan Israel, ketika menghadapi krisis kelaparan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 19 Februari 2024. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pembantaian Tepung: Bagaimana Israel Menembaki Warga yang Menanti Bantuan di Gaza

Setidaknya 112 warga Palestina tewas setelah menunggu bantuan yang sangat dibutuhkan di Gaza.


Dunia Kutuk Israel yang Tembaki Antrean Warga Gaza, Korban Tewas Jadi 112 Orang

27 hari lalu

Warga Palestina berkumpul saat menunggu truk yang membawa kantong tepung tiba, dekat pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Dunia Kutuk Israel yang Tembaki Antrean Warga Gaza, Korban Tewas Jadi 112 Orang

Reaksi atas pembantaian Israel ke warga Gaza mengalir dari seluruh dunia, dan banyak yang menggambarkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan


Kolombia Tangguhkan Pembelian Senjata dari Israel, Kutuk Pembantaian di Gaza

27 hari lalu

Presiden Kolombia, Gustavo Petro. REUTERS/Vannessa Jimenez
Kolombia Tangguhkan Pembelian Senjata dari Israel, Kutuk Pembantaian di Gaza

Keputusan Kolombia diambil setelah tank Israel menembaki antrean warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza. 120 orang tewas


Semua Faksi Palestina, termasuk Hamas, Kutuk Pembantaian di Gaza, Ini Kata Mereka

27 hari lalu

Warga Palestina berkumpul saat menunggu truk yang membawa kantong tepung tiba, dekat pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Semua Faksi Palestina, termasuk Hamas, Kutuk Pembantaian di Gaza, Ini Kata Mereka

Faksi Perlawanan Palestina, termasuk Hamas, dan Kepresidenan Palestina mengecam pembantaian terbaru Israel yang menewaskan lebih dari 100 orang.