TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Meksiko mengumumkan bahwa mereka telah menemukan kuburan massal di kota El Salto, Jalisco. Di dalamnya, mereka mendapati 113 jenazah yang 30 di antaranya telah berhasil diidentifikasi.
"Dari 30 jenazah yang ditemukan, 28 berjenis kelamin pria dan 2 perempuan," ujar pengacara negara bagian, Gerardo Octavio, dikutip dari CNN, Rabu, 25 November 2020.
Menurut kantor Pengacara Negara, kuburan massal tersebut mereka temukan pada bulan Oktober lalu. Dan, hingga hari ini, penggalian masih dilakukan mengingat jenazah-jenazah yang ditemukan tersebar di beberapa titik.
Hingga berita ini ditulis, otoritas Meksiko belum mengungkapkan kenapa jenazah-jenazah tersebut bisa berakhir di kuburan massal. Kabar yang berkembang, mereka adalah korban tindak kekerasan di Jalisco yang meningkat beberapa tahun terakhir. Di Jalisco sendiri berdiri salah satu kartel narkoba terbesar dan terkuat di Meksiko yang dikenal sebagai Jalisco New Generation Cartel.
Sebagai catatan, penemuan kuburan massal bukanlah hal asing di Jalisco. Mereka tercatat sebagai negara bagian yang paling banyak menemukan kuburan massal sepanjang periode 2006 hingga 2020. Kurang lebih ada 897 jenazah yang berhasil ditemukan di Jalisco dari total 6900 jenazah di seluruh Meksiko.
Negara bagian Guanajuato, yang bertetangga dengan Jalisco, juga menemukan kuburan massal pada Oktober lalu. Otoritas setempat mengungkapkan, mereka menemukan kuburan berisi 59 jenazah di kota Salvatierra. Seperti Jalisco, jenazah-jenazah tersebut juga diduga berasal dari kasus pembunuhan antar kartel narkoba yang meningkat beberapa waktu terakhir.
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2020/11/24/americas/mexico-mass-grave-jalisco-scli-intl/index.html